PROGRAM Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Independen “Be A Digital Exporter” disingkat SIBADE merupakan program belajar di luar kampus yang disiapkan bagi mahasiswa di seluruh Indonesia dengan muatan pembelajaran praktis agar siap menjadi pelaku usaha ekspor yang mengoptimalkan kemajuan teknologi digital. Program SIBADE dapat diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia, dari seluruh program studi, yang mendapat persetujuan dari kampusnya untuk mengikuti MSIB dengan konversi 20 SKS. Mahasiswa peserta akan mengikuti program terpadu pengembangan attitude, skill dan knowledge sehingga siap menjadi profesional di perusahaan ekspor-impor, menjadi fasilitator UKM ekspor dan pada akhirnya menjadi eksportir.
Sekolah Ekspor yang mana bernaung dibawah Yayasan Sekolah Ekspor Nasional sejak awal berdirinya ikut memberi solusi penambahan jumlah eksportir melalui penyelenggaraan pelatihan ekspor secara daring dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi digital termasuk pendayagunaan platform belajar digital. Pemanfaatan dari perkembangan teknologi digital dalam pelatihan ekspor yang merupakan harapan, tidak hanya karena pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran sudah semakin efektif melalui e-learning, tetapi secara konten ekspor pendayagunaan teknologi digital khususnya marketplace e-commerce dan media sosial.
Sesuai dengan filosofi pembelajaran ekspor “from local go global”, para mahasiswa akan menjalani proses team building secara daring dan untuk memahami potensi ekspor di berbagai daerah. Pengembangan tim dan entrepreneurship akan ditanamkan pada mahasiswa peserta melalui serangkaian kegiatan Online Export Networking yang mengoptimalkan jejaring Sekolah Ekspor termasuk peserta Sekolah Ekspor di berbagai daerah. Melalui kegiatan ini peserta diharapkan bisa lebih saling kenal, dan lebih memahami potensi produk ekspor lokal serta bergaul dengan akses pasar ekspor global.
Pada kelas dengan durasi kelas kira-kira 2 jam dengan topik pembahasan dijelaskan bagaimana menjadi seorang eksportir yang baik di dunia digital sekarang ini. Materi dibuka dengan dipaparkan artikel yang ditulis oleh Bapak Dr. Handito Joewono sendiri yang mana membahas tentang “Be A Digital Exporter” yang mana dijelaskan digitalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan dan lebih khususnya melanda pada dunia bisnis. Digitalisasi menjadi kunci yang efisiensi, merangkai segenap unsur dari global supply chain yang nyaris sempurna. Digitalisasi juga mempercepat proses inovasi, tidak hanya dalam mendorong juga produk-produk baru tetapi adapun mendorong menjadi seorang eksportir baru serta layanan pada pelanggan menjadi semakin mudah dan efektif tentunya dengan adanya perkembangan digital export ini. Diketahui dalam melakukan ekspor jaman sekarang membutuhkan kolaborasi dan strategi yang berbeda dengan masa yang lalu, seiringan dengan meningkatnya persaingan. Selain itu, dijelaskan pemeran dagang, faktor-faktor pendukung ekspor, peran aktivitas ekspor, peluang bisnis ekspor Setelah dijelaskan mengenai hal-hal mendasar menjadi seorang eksportir baru di masa digital ini, dilanjutkan dengan pemaparan studi kasus agar bisa memecahkan masalah yang ada dalam kasus tersebut dan agar bisa mengatasi masalah yang mungkin saja terjadi saat menjadi eksportir baru.
Jalan – Jalan Ekspor di Semarang
Mahasiswa peserta akan dibagi dalam kelompok sesuai pilihannya yaitu MENJADI EKSPORTIR BARU ATAU FASILITATOR EKSPOR UKM dengan prioritas sebagai:
- Eksportir produk pertanian
- Eksportir industri pangan olahan
- Eksportir produk industri kreatif
- Fasilitator ekspor yang ditujukan buat mahasiswa peserta yang punya niat untuk menjadi pendamping ekspor buat UKM.
Peserta yang diterima dalam Studi Independen Menjadi Eksportir akan mengikuti pengajaran ekspor melalui kerangka program dengan enam klaster modul yaitu: Memahami Ekspor, Menyusun Rencana Ekspor, Mengembangkan Produk Ekspor, Mengembangkan Branding dan Promosi Ekspor, Memulai Ekspor, dan Mengembangkan Bisnis Ekspor serta mengikuti Kuliah Ekspor secara daring dari eksportir sukses, pimpinan perusahaan eksportir, Duta Besar, Konjen, Atase Perdagangan, Kepala ITPC di luar negeri dll. Setelah melewati kerangka program ini peserta diharapkan sudah mampu melakukan praktek ekspor. Untuk maksud tersebut peserta diminta membuat Produk Ekspor dalam satu tim beranggotakan 2 mahasiswa yang akan mendapat dukungan biaya pembuatan produk termasuk kemasan, bahan promosi ekspor dan ongkos kirim ke Jakarta sebesar Satu Juta Rupiah per mahasiwa, yang kemudian praktek memasarkan produknya pasar online melalui marketplace dan offline di pameran produk ekspor di pusat perbelanjaan atau pameran dagang di dalam dan luar negeri. Dalam rangka mengaktivasi promosi dan penjualan di marketplace nasional dan internasional, akan dilakukan pameran produk ekspor di dalam dan luar negeri. Untuk pameran di luar negeri, direncanakan di Malaysia atau negara lain. Akan dipilih beberapa orang mahasiswa dari yang mendaftar dan memenuhi kriteria keaktifan dan pestasi untuk hadir luring dengan mendapat fasilitas biaya transportasi dan akomodasi.
Kegiatan-kegiatan Sekolah Ekspor ini menerapkan aplikasi dari bidang Ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Konsumen. Psikologi konsumen adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang prilaku konsumen pada seseorang atau manusia. Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Menurut Engel et al (Simamora, 2003: 1), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Melalui program terpadu Studi Independen “Be a Digital Exporter” yang didisain sebagai kelanjutan dari program pengembangan eksportir pada MSIB Batch 1 dan Batch 2, diharapkan akan lahir eksportir-eksportir baru Indonesia yang terampil mengoptimalkan digital business dalam rangka mendukung tercetaknya 500 ribu eksportir baru Indonesia pada tahun 2030 seperti yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Koperasi dan UKM RI pada 17 Februari 2021, serta dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian lima terbesar dunia pada tahun 2045.(*)