Jalani Tes Psikologi Sebelum Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar

peserta didik sangat antusias mengerjaan soal tes psikologi di MTsN 3 Sleman
SERIUS: Para peserta didik sangat antusias mengerjaan soal tes psikologi di MTsN 3 Sleman, beberapa waktu lalu. (DOK. PRIBADI/JOGLO JOGJA)

KURIKULUM Merdeka Belajar merjadi acuan pendidikan yang fokus pada minat dan bakat peserta didik serta meningkatkan kompetensi dari peserta didik. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah, membuat peserta didik dapat memilih mata pelajaran yang diminati, sesuai bakat dan aspirasinya.

Namun, tidak semua peserta didik memahami atau mengetahui apa minat bakat atau keinginan mereka sendiri. Usia remaja biasanya masih labil dan masih mencari tujuan hidup mereka, sehingga tak jarang peserta didik masih menerka apa yang sekiranya menjadi minat, bakat, atau keahlian mereka.

Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar, sebelumnya diperlukan tes psikologi, agar dapat diketahui betul apa minat dan bakat dalam diri peserta didik. Sehingga dapat meminimalisir kejadian tidak diinginkan dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya.

Tes Psikologi merupakan tes untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang individu terkait karakter, kognitif, atau kondisi mentalnya. Untuk ranah pendidikan tes psikologis ini bermanfaat untuk mengetahui minat dan bakat peserta didik dengan melakukan Tes Psikologi, misalnya Tes Minat dan Bakat.

Hasil dari Tes Psikologi nanti terlihat minat dan bakat peserta didik dan dari situ peserta didik, wali murid, hingga guru dapat mengetahui dan mengarahkan peserta didik untuk mengambil langkah yang tepat. Untuk menunjang hal itu, MTsN 3 Sleman menyelenggarakan  Tes Psikologi Diagnostik.

Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum Mulyono mengatakan, Hasil tes akan digunakan sebagai dasar dan pedoman dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai tuntutan kurikulum merdeka. Menurutnya, tes diagnostik bagi siswa dalam rangka implementasi kurikulum merdeka adalan sebuah keharusan.

“Dengan tes diagnostik ini maka madrasah akan mempunyai peta kemampuan serta gaya belajar yang dimiliki masing-masing siswa. Dengan demikian siswa akan mendapatkan layanan belajar secara tepat,” katanya, Jumat (28/7).

Ia menambahkan, Salah satu alat tes diagnostik adalah dengan tes psikologi. Oleh karena itu, pelaksanaan tes psikologi yang dilakukan oleh MTsN 3 Sleman ini mempunyai arti yang cukup strategis.

“Semoga hasil tes ini segera dapat digunakan untuk memetakan siswa guna menunjang implementasi Kurikulum Merdeka,” imbuhnya.

Sementara itu, Tim pelakasana tes dari Lembaga Psikologi Bina Asih Yogyakarta Purwoko menjelaskan, terdapat sekitar tujuh jenis tes yang diujikan kepada siswa. Ketujuh jenis tes tersebut mengungkap Kemampuan Kognitif, Tes Kecerdasan Majemuk, Aspek Minat, EQ, Type Kepribadian, Gaya Belajar (GB), dan Dominasi Otak.

“Untuk pelaksanaan tes tersebut lembaganya menurunkan sekitar 6 orang personil yang terdiri dari tenaga tester yang telah berpengalaman  dan profesional di bidangnya,” pungkasnya. (bam/all)