SEMARANG, Joglo Jateng – Kepala Sekolah SMPN 12 Semarang, Rini Rusmiasih merasa bersyukur karena pihaknya meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tahun 2024. Sekolah tersebut menjadi 1 dari 17 sekolah di Kota Semarang yang mendapatkan penghargaan. Kota Atlas juga menjadi satu-satunya penyumbang sekolah Adiwiyata terbanyak se-Jawa Tengah.
“Alhamdulillah karena SK ini diberikan kepada sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan. Di mana kami dalam implementasinya menerapkan teknik Sisikopi. Yang kami maksud, komunikasi kolaborasi, komitmen dan peduli yang mana penerapan di SMP perilaku ramah lingkungan oleh seluruh warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup,” ucapnya saat dihubungi Joglo Jateng, Kamis (4/7/24).
Seluruh warga, kata dia, bertanggung jawab dalam implementasi gerakan menanam peduli lingkungan dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah. Dalam proses pembelajaran pun, pihaknya memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu sumber belajar.
“Dengan harapan pembiasan berbudaya dalam lingkungan hidup ini menjadi sebuah pranata kehidupan yang diimplementasikan melalui sekolah,” jelas Rini.
Dirinya berharap, dengan diterimanya SK ini dapat menambah semangat dan menjalin komunikasi dan kolaborasi baik dengan Dinas Pendidikan (Disdik) maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang. Pihak-pihak tersebut telah mendukung upaya SMPN 12 Semarang menjadi sekolah Adiwiyata tingkat nasional.
“Tidak kalah pentingnya juga kerja sama dengan para orang tua untuk kita semua menjadikan pembiasaan dalam keseharian di lingkungan sekolah maupun rumah,” harapnya.
Di sisi lain, lanjut Rini, pihaknya juga memiliki komunitas bernama Adiwiyata Rangers. Yakni komunitas sekolah yang memiliki kegiatan terkait dengan berbudaya lingkungan.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengaku bangga adanya peningkatan yang sangat signifikan terkait dengan jumlah sekolah yang menerima SK Adiwiyata dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 lalu, baru ada 5 sekolah yang menerima SK Adiwiyata.
“Kalau sekarang sudah naik jadi 17. Tahun 2023 prestasi kita belum menggembirakan langsung kita adakan koordinasi sama pembina Adiwiyata dan kepala sekolah. Alhamdulillah di tahun 2024 hasilnya nya memuaskan,mudah mudahan nanti di tahun 2025 bisa naik lagi,” ujarnya.
Dalam upaya mendorong satuan pendidikan (Satpen) yang lain, dirinya selalu mengabarkan berita menggembirakan ke semua sekolah. Selain itu, pihaknya juga mengadakan briefing secara offline maupun online terkait program Adiwiyata
“Sebenarnya sekolah sudah paham. Tetapi tinggal bagaimana keseriusan dari kepala sekolah masing-masing. Adiwiyata ini juga relevan dengan kebijakan Bu Wali terkait dengan urban farming dan penanganan inflasi. Jadi ini saya dorong trus supaya program Adiwiyata ini nyambung dan bisa sinergi dengan kebijakan urban farming di Pemkot Semarang,” pungkasnya. (int/adf)