SEBAGAI upaya mengurangi dampak sampah, pelajar SMP Muhammadiyah 1 Kudus mengolah limbah menjadi ecoenzim. Yakni fermentasi dari limbah organik dapur menjadi bahan yang bisa dimanfaatkan untuk alam dan manusia.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kudus, Ali Zamroni mengungkapkan, para pelajar bersama guru antusias mengikuti pembelajaran membuat ecoenzim dari sampah organik. Menurutnya, permasalahan sampah masih menjadi problem yang harus ikut ditangani oleh para pelajar.
“Dalam kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, kami mengusung tema Gaya Hidup Berkelanjutan yang bertujuan untuk mengurangi masalah sampah yang ada di lingkungan sekolah dan sekitar yang saat ini berserakan dan belum termanfaatkan,” ujarnya kepada Joglo Jateng, belum lama ini.
Diharapkan, kedepannya sampah yang ada bisa dimanfaatkan bagi kehidupan. Terutama sampah organik yang bisa dimanfaatkan menjadi produk yang akan membantu masyarakat.
“Kami melihat sampah, begitu juga dengan sampah anorganik bisa dijadikan kerajinan bernilai ekonomi tinggi,” imbuhnya.
Hal utama dalam pembelajaran ini yaitu untuk membangun kesadaran siswa siswi untuk menerapkan kehidupan yang ramah lingkungan. Serta mempromosikan gaya hidup dan perilaku yang lebih berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan itu, kegiatan ini juga bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa siswi supaya lebih kreatif dan inovatif terkait permasalahan sampah.
“Melalui pembelajaran ini, kami juga ingin membangun kesadaran siswa siswi untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan. Tak hanya teori, namun langsung praktik untuk mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” beber Ali.
Melalui program yang diterapkan di SMP Muhammadiyah 1 Kudus ini, para siswa juga mendapat pembelajaran untuk kedepannya kalau barang limbah bisa diolah dan memberikan manfaat bagi manusia. Apalagi sekolah juga memfasilitasi para siswa kreatif dan peduli lingkungan melalui ekstrakurikuler Ecoclub.
“Hasil dari pelajaran bisa diterapkan dirumah seperti ecoenzim bisa digunakan untuk tanaman pekarangan dan karya kerajinan bisa dijadikan barang untuk dijual. Sehingga menghasilkan uang tambahan,” katanya. (cr1/adf)