Cetak Generasi Berakhlak Mulia, Cerdas & Terampil

Kepala MA NU Banat, Shohibul Huda. (UMI ZAKIATUN NAFIS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Setiap tahunnya, Madrasah Aliyah (MA) NU Banat Kudus meluluskan ratusan generasi ahli quran dan ahli kitab. Melalui program unggulan tahfidz dan kitab kuning, madrasah tersebut berkomitmen mewujudkan peserta didik berakhlak mulia, cerdas dan terampil.

Kepala MA NU Banat, Shohibul Huda menjelaskan, setiap tahun madrasah membuka program unggulan tahfidz dan kitab kuning. Yaitu dengan kuota tiga kelas untuk 108 siswa per jenjang kelas.

“Ini merupakan tahun keempat pelaksanaan program unggulan. Dan kami selalu membuka satu kelas untuk tahfidz dan dua kelas lainnya untuk kitab kuning. Sehingga total sekarang terdapat 305 siswi,” jelasnya saat ditemui Joglo Jateng.

Baca juga:  Sekolah Religius, Agama Jadi Fondasi Awal Didik Siswa

Mereka, lanjut dia, ditempatkan di pondok pesantren yang terintegrasi dengan sekolah. Yaitu Pondok Yanabiul Ulum Wa Rahmah.

“Adapun tidak semua peserta didik di MA NU Banat bisa mengikuti program unggulan ini. Sebab mereka merupakan siswi pilihan dengan rangking tertinggi dalam proses seleksi tes PPDB,” imbuhnya.

Sementara pada program tahfidz, peserta didik memiliki tugas atau kewajiban menghapal Alquran 20 juz. Dengan target kelas X sebanyak 7 juz, kelas XI sebanyak 7 juz dan kelas XII sebanyak 6 juz.

“Karena mereka juga punya kewajiban untuk sekolah, jadi kami sesuaikan dengan waktu pembelajaran. Termasuk target kelas XII yang hanya 6 juz karena masa pembelajaran efektif mereka hanya 10 bulan,” bebernya.

Baca juga:  Cetak Generasi Religius, Unggul, Berkarakter melalui Tahfidz

Meskipun demikian, kata Huda, tiap tahunnya beberapa dari mereka bahkan melampaui target hingga khatam atau hapal 30 juz. Karena dengan itu, bekal tersebut bisa mengantarkan mereka untuk meraih beasiswa di berbagai universitas.

“Karena hingga saat ini, anak-anak yang hapal 30 juz, berpeluang untuk diterima dan mendapat beasiswa di perguruan tinggi. Khususnya di jurusan kedokteran dan kampus luar negeri. Baik di Mesir, Maroko hingga Turki,” katanya.

Termasuk siswi program unggulan pendalaman kitab kuning. Mereka juga banyak melanjutkan jenjang pendidikan ke universitas atau ke pondok pesantren untuk mendalami ilmu yang dimiliki.

Baca juga:  SDIT Al Islam Tempa Fisik dan Akhlak melalui Polisi Cilik

“Bagi mereka yang ikut program ini, akan belajar dan mendalami kitab kuning atau salaf. Baik fikih, tauhid, hadis maupun nahwu shorof. Dengan target mereka bisa membaca kitab gundul tanpa harakat,” ujarnya.

Ke depan, pihaknya berharap program unggulan ini akan terus berjalan maksimal. Yaitu menghasilkan output peserta didik yang cerdas, ahli quran dan berakhlak karimah.

“Karena kami ingin ada nilai tambah bagi siswi MA NU Banat, tidak hanya lulus tetapi punya life skill tambahan untuk masa depan mereka,” harapnya.  (cr1/fat)