Jepara  

Tingkatkan Penghijauan untuk Lawan Perubahan Iklim

Penghijauan di kawasan Lereng Gunung Muria Kudus
Penghijauan di kawasan Lereng Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA/ JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Ancaman perubahan iklim semakin nyata, memicu peningkatan frekuensi bencana alam dan penularan penyakit. Menyikapi tantangan ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara gencar melakukan penghijauan di berbagai wilayah.

Kepala DLH Jepara melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup (P3LH), Nexson Manullang, menjelaskan bahwa upaya penghijauan dilakukan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim.

“Meski iklim di Jepara masih tergolong aman, kami aktif menggalakkan penanaman pohon bekerja sama dengan masyarakat dan akademisi. Bibit disuplai oleh DLH, dan kami berkoordinasi dengan pemerintah desa agar lokasi penanaman tepat,” ungkap Nexson, Kamis (10/10/24).

Dampak perubahan iklim yang dirasakan masyarakat, seperti suhu ekstrem dan banjir, menjadi perhatian serius. Di daerah pesisir, abrasi juga menjadi masalah yang dihadapi. DLH Jepara mengatasi abrasi dengan menanam pohon bakau dan cemara laut sebagai benteng alami.

“Di sepanjang garis pantai, kami menanam cemara laut dan bakau untuk mencegah abrasi,” jelasnya.

Beberapa lokasi penanaman di pesisir kini berkembang menjadi destinasi wisata pantai, misalnya di Desa Tanggultlare dan Desa Bulakbaru, Kecamatan Kedung. “Tempat-tempat ini telah menjadi wisata pantai, dengan cemara laut besar yang memberikan naungan bagi pengunjung,” tambah Nexson.

Selanjutnya ia menekankan pentingnya kolaborasi semua elemen masyarakat untuk mengatasi perubahan iklim, demi menjaga lingkungan Jepara tetap aman. “Kami memiliki program-program seperti sekolah Adiwiyata dan desa proklim. Keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (map/gih)