PEMALANG, Joglo Jateng – Tingginya intensitas hujan di akhir 2024 dan awal 2025 menjadi salah satu penyebab harga cabai di pasaran wilayah Kabupaten Pemalang meroket hingga 100 persen dari sebelumnya. Hal ini dikeluhkan oleh ibu rumah tangga dan para pemilik warung, karena harus merogoh kocek dalam untuk membeli cabai yang mereka gunakan sebagai bumbu dapur menambah rasa masakannya.
Soati (48), salah satu pemilik warung di Kelurahan Kebondalem mengaku cukup dibuat pusing dengan harga cabai di semua jenis yang naik. Melihat banyak pelanggan masakannya menyukai rasa pedas, membuatnya harus memutar otak agar citra rasa masakannya tidak berubah, salah satunya dengan mengurangi porsi penyajiannya.
Diungkapkan oleh Soati, harga cabai merah besar saat ini berada di angka Rp70 ribu, merah keriting Rp45 ribu, dan rawit merah Rp60 ribu per kilogram. Harga tersebut dinilainya naik 100 persen jika dibandingkan pada Desember 2024.
“Ya, sekarang naiknya tinggi, tadi ada ibu-ibu yang protes kenapa sambalnya sedikit padahal harga cabai lagi tinggi banget. Saya cuman bisa mengurangi porsi agar rasanya tidak berubah,” ucapnya, Minggu (5/1/25).
Sementara itu, Saadah (51) penjual sayuran di Pasar Pagi Pemalang juga menuturkan hal yang sama. Dijelaskan bahwa harga komoditi cabai mulai naik pada pertengahan Desember 2024 hingga sekarang. Namun karena permintaan yang terus naik, membuat dirinya tidak risau akan hal ini, karena dapat dipastikan cabai dagangannya selalu laris manis diserbu oleh para pelanggan.
“Memang segitu harganya mau gimana lagi. Kalau beli di depot memang lebih murah, tapi minimal kan harus 10 kilo. Jadi masyarakat tetap ke saya di sini (Pasar Pagi), yah alhamdulillah masih bisa laris,” terangnya.
Sedangkan di tingkat petani, Satoto (50) Petani Cabai Dwaa Pagenteran, Kecamatan Pulosari mengaku tingginya intensitas air hujan di Desember 2024 menjadi salah satu penyebab hasil panen tanaman cabai miliknya menurun. Hal tersebut dilihat dari banyak buah cabai yang membusuk karena terlalu banyak air, hingga sulit untuk dipanen.
“Musim sekarang pasti pasokan cabai di pasar lebih sedikit, padahal cabai tidak hanya didapatkan dari lahan sendiri (Pemalang), akan tetapi membeli dari petani di daerah lain. Jadi harganya pasti tinggi sekarang,” terangnya. (fan/abd)