PEKALONGAN, Joglo Jateng – Dunia sekarang sedang dalam berbagai tantangan, baik dari sisi ekonomi, politik, lingkungan, keamanan hingga ketahanan pangan. Indonesia juga terdampak dari kondisi yang ada, juga ancaman polarisasi yang mengancam keutuhan bangsa.
Di tengah kondisi ini, perlu oase spiritual yang menyejukkan. Tarekat dan laku sufisme menjadi jalan penting untuk mengawal bangsa di tengah laku tirakat, efisiensi anggaran, serta tantangan global dan domestik yang terjadi.
Untuk itu, para musryid dan ulama tarekat dari berbagai kalangan, mendeklarasikan Jam’iyyah Ahlussunnah al-Mu’tabarah Ahlussunnah wal Jamaah (JATMA Aswaja). Organisasi ini lahir pada 17 Ramadhan 1446 H lalu, yang sudah resmi disahkan oleh Kementerian Hukum melalui Keputusan Menteri Hukum Nomor AHU-0001630.AH.01.07.Tahun 2025, tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Jamiyyah Ahlith Thariqah Almutabarah Ahlussunnah Wal Jamaah.
Organisasi ini dikomando Dr. (H.C.) Muhammad Lutfi bin Yahya (Maulana Habib Luthfi) sebagai Ketua Umum dan Dr. H. Helmy Faishal Zaini sebagai Sekretaris Jenderal.
JATMA Aswaja dideklarasikan di Kanzus Shalawat Pekalongan, Jumat (18/04), di hadapan puluhan ribu jam’iyyah yang menghadiri Dzikir dan Pengajian Jumat Kliwon.
Wakil Sekjen JATMA Aswaja Dr. M. Hasan didampingi Maulana Habib Luthfi bin Yahya dan Sekjen Dr. Helmy Faishal Zainidan jajaran pengurus, membacakan Ikhbar peresmian JATMA Aswaja di hadapan puluhan ribu jamaah.