Di balik aroma kopi yang kuat dari Lereng Gunung Muria terdapat kisah inspiratif dari M. Abdul Hamid Ridlo, pemuda asal Dukuh Pandak, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kudus. Mantan tukang ojek wisata yang kini menjadi pengusaha kopi lokal dengan merek Kopi Zayna.
KOPI Zayna. Itu merupakan kopi olahan sebuah produk UMKM. Jangkauan pasarnya menembus. Bahkan, hingga pasar internasional.
Ridlo memulai usahanya pada 2019. Modal nekat. Pengetahuan pun terbatas.
Dia terinspirasi dari ibunya yang sering menyangrai kopi secara tradisional. Juga, termotivasi ayahnya merupakan petani kopi.
Ridlo mulai belajar seluk-beluk dunia kopi. Mulai pengolahan, pemasaran, hingga manajemen usaha.
“Awalnya saya hanya bantu ibu menyangrai kopi. Lalu, terpikir untuk membuat produk sendiri yang lebih modern tapi tetap menjaga cita rasa khas Muria,” ujarnya, Minggu (20/4).
Produk kopinya diberi merek Zayna. Kata itu diambil dari nama sang ibu Siti Zainab.
Ridlo menaruh harapan besar agar usahanya membawa berkah. “Saya pernah coba pakai nama lain, tapi tidak berkembang. Begitu pakai nama ibu, Kopi Zayna, justru mulai dikenal dan semakin berkah,” tambahnya.
Usaha Kopi Zayna kini memproduksi berbagai varian kopi. Di antaranya, natural, honey, wine, full wash, hingga kopi lanang.
Produk dijual dalam berbagai kemasan dari 150 gram hingga 1 kilogramn. Harganya bervariasi mulai Rp 70 ribu hingga Rp 300 ribu per kilogram tergantung jenis dan kualitas.