TEMANGGUNG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku lega. Sebab, tembakau petani telah terbeli oleh perusahaan. Hal itu diakuinya, saat mengunjungi beberapa pabrik rokok di Kabupaten Temanggung, kemarin.
Iskandar, Senior Manager PT Djarum Temanggung mengatakan, pabriknya baru dibangun dan belum sepenuhnya aktif. “Ini baru pak, jadi belum beroperasi. Kami baru akan memulai aktivitas untuk membeli tembakau dari petani pada pekan depan,” katanya.
Namun biasanya, kata Iskandar, PT Djarum juga rutin membeli tembakau dari petani Temanggung dan sekitarnya. Setiap panen tiba, lebih dari 6000 ton tembakau petani dibelinya.
Pemandangan berbeda terlihat di PT Gudang Garam. Di tempat itu, Ganjar melihat aktivitas jual beli tembakau sudah berlangsung. Ratusan petani dengan truk penuh muatan tembakau, antre untuk menjual hasil kerjanya kepada perusahaan rokok itu.
“Pembelian kami setiap musim dari petani cukup tinggi. Tak hanya dari Temanggung, tapi juga dari daerah lain seperti Wonosobo, Kendal dan lainnya. Biasanya setiap musim panen kami membeli sampai 20.000 ton tembakau dari petani,” kata perwakilan PT Gudang Garam Temanggung, Tjhin Tjong Giong.
Namun tahun ini, Ia mengatakan ada sedikit pengurangan pembelian tembakau akibat dampak Covid-19. Akan tetapi, jumlahnya tidak terlalu besar.
“Ya memang ada pengurangan, tapi sedikit. Karena kondisinya saat ini seperti ini. Meski begitu, harga tetap terjamin, karena tembakau itu harganya sesuai kualitasnya,” tegasnya.
Ganjar mengatakan, PT Gudang Garam sudah melakukan pembelian, sementara PT Djarum belum melakukan pembelian dan berjanji membeli tembakau petani mulai pekan depan.
“Kami mencoba menjembatani antara petani tembakau dengan perusahaan. Saya terima kasih, perusahaan-perusahaan ini mau membantu. Ini menyemangati petani, mudah-mudahan bisa membantu dan membuat ekonomi petani tembakau bergulir saat musim panen ini,” jelasnya.
Menurut Ganjar, kepastian pembelian hasil pertanian sangat penting bagi petani. Apalagi, di tengah Pandemi Covid-19, banyak petani yang membutuhkan pertolongan karena mengalami kesusahan.
“Petani-petani inilah yang harus kita bantu dan bela, agar di masa pandemi ini, mereka bisa ditolong. Ini membuat nafas petani menjadi lebih panjang, cicilannya terbayar,” imbuhnya.
Selain tembakau, Ganjar juga akan memperhatikan komoditas pertanian lainnya. Ia menegaskan akan semaksimal mungkin memastikan semua produk pertanian terbeli.
“Kami juga akan mendorong produk pertanian lain agar laku di pasaran. Bawang merah di Brebes kemarin bagus, karena bisa ekspor. Cabai hari ini kami pantau karena harganya turun. Peran pemerintah memang penting untuk menemukan antara penjual dan pembeli, agar semuanya bisa aman dan harga terjamin,” pungkasnya. (hms/yos)