YOGYAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berupaya memulihkan perekonomian di masa pandemi Covid-19. Pada saat yang sama, mereka juga menggencarkan penerapan protokol kesehatan 4M, termasuk di tempat wisata menjelang libur akhir tahun 2020.
“Kami akan melakukan pemantauan untuk memastikan seluruh destinasi wisata dan usaha jasa pariwisata lain seperti hotel, restoran, dan tempat umum menjalankan prokes dengan disiplin,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, upaya penggerakan ekonomi memang harus dibarengi dengan kesadaran kesehatan yang baik. Tidak boleh ada yang saling longgar. Bagi Heroe, sejatinya protokol kesehatan bahkan tidak cukup dilakukan hanya dengan 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Lebih dar itu, harus ada penerapan protokol kesehatan tambahan sesuai dengan karakter tempat wisata.
“Misalnya dengan pembahasan jumlah pengunjung dalam waktu yang bersamaan supaya tidak muncul kerumunan, pengaturan alur masuk dan keluar pengunjung dan mengurangi sentuhan barang-barang,” jelasnya.
Di kawasan Malioboro, misalnya, disiapkan QR Code di tiap zona yang wajib dipindai oleh wisatawan saat berkunjung guna pemantauan. Pemerintah juga akan melakukan operasi gabungan di tempat wisata, tempat umum, dan tempat usaha untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin.
“Saya yakin, wisatawan akan berkunjung ke tempat yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat karena merasa aman dan lebih terlindungi. Makanya, kampanye penerapan protokol kesehatan 4M ini harus terus digencarkan,” katanya. (ara/abu)