Demak  

Akibat Sering Menerjang Rob, Banyak Kendaraan Bermotor Mudah Karatan

Becak Motor saat menerjang air pasang laut (rob)
MIRIS: Becak Motor berpenumpang saat menerjang air pasang laut (rob) di Desa Purworejo, Bonang, belum lama ini. (AJI YOGA / JOGLO JATENG)

DEMAK – Air pasang laut (rob) yang hampir datang setiap hari di Desa Purworejo, Bonang berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah banyaknya kendaraan bermotor yang berkarat, baik itu mesin atau body kendaraan.

Pekerja ojek becak motor di Desa Purworejo, Sobirin mengatakan, adanya rob tersebut selain berdampak pada kerusakan rumah warga dan fasilitas umum juga berdampak pada kendaraan bermotor. Ia mengaku bahwa becak motornya penuh karat dengan warna coklat kehitaman.

Selain itu, jika air robnya tinggi harus mengganti sperpart utama motor. Seperti halnya spul, laher, gear, rantai, busi dan sebagainya.

Sperpart laher dalam kondisi normal biasanya diganti secara berkala itu enam bulan sekali. Namun, akibat sering terendam air rob harus diganti sebulan sekali. Begitupun sperpart yang lain.

“Jadi ojek becak motor disini harus siap modal banyak mas. Air rob ganas, apalagi kalau mesinnya kemasukan air, ya juga harus ganti,” keluhnya saat ditemui di pangkalan ojek becak motor Desa Purworejo, belum lama ini.

Ia menuturkan telah memulai profesi sebagai tukang ojek becak motor sejak 20 tahun lalu. Banyak teman seprofesinya yang sudah berhenti. Akibat mudah rusaknya kendaraan yang dimiliki. Selain itu, dana untuk perawatan kendaraan yang dibutuhkan juga banyak.

Dirinya tetap bertahan, lantaran masih banyaknya warga yang membutuhkan jasa becak untuk mengantarkan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Menurutnya, sekitar 2 kilometer jalan masih terendam air rob atau belum ditinggikan.

“Ongkos sampai TPI biasanya Rp 5.000. Jika kondisi rob, alhamdulillah penumpang memaklumi, biasanya ngasih sendiri Rp 10.000,” tuturnya.

Sobirin menyebut kondisi rob tertinggi menggenangi jalan tersebut hingga 80 centimeter. Menurutnya hal tersebut dipengaruhi oleh ketinggian air pasang laut dan curah hujan yang tinggi.  Ia berharap jalan bisa ditinggikan agar tidak tergenang rob.

“Kondisinya seperti ini, susah keringnya. Toh ya memang hukum alam, kami berharap semoga jalan bisa ditinggikan. Setidaknya jika becak ini dijalankan di jalan dalam kondisi kering tidak terlalu membutuhkan biaya yang banyak untuk perawatannya,” paparnya. (cr3/fat)