Kudus  

Tambah Dua Unit Alat TCM, Deteksi Kasus TBC akan Dipercepat

MENGECEK: Tenaga Kesehatan Puskesmas Kaliwungu saat melakukan pendiagnosaan TBC melalui dahak dari pasien (22/3). (SYAMSUL HADI/JOGLO JATENG)

KUDUS – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, akan menambahkan alat Tes Cepat Mulekuler (TCM) ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di tahun ini. Lantaran di Kabupaten Kudus hanya ada dua unit yang ditaruh di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi dan Puskesmas Kaliwungu.

Pemegang Program Tuberkulosis (TBC) DKK Kudus Andi Purwono mengatakan, pihaknya mengajukan alat tersebut pada pertengahan 2020 lalu, lantaran sangat berguna dalam mendeteksi kasus TBC. Sekaligus bisa diuji keakuratannya dalam memperoleh hasil dari dahak pasien.

Selamat Idulfitri 2024

“Di tahun ini ada penambahan dua unit alat TCM itu, agar dapat membantu dalam mendeteksi kasus TBC skala banyak dan cepat. Karena di Kudus hanya ada satu di RSUD dr Loekmono Hadi dan satu unit di Puskesmas Kaliwungu. Sehingga dahak pasien dari fasilitas kesehatan (Faskes) yang belum ada dibawa kesitu,” ucapnya.

Baca juga:  Nama Kapolda Jateng Mencuat di Bursa Cagub Jateng

Dua unit alat yang akan ditambahkan itu, nantinya satu unit ditempatkan di Puskesmas Gribig karena banyak kasus suspeknya. Kemudian satunya lagi akan ditempatkan di Puskesmas Jekulo, untuk menjangkau deteksi di wilayah Kudus Timur.

Andi mengharapkan, dengan ditambahkannya kembali dua unit alat TCM itu bisa menjangkau target yang harus dilakukannya dalam mencari suspek sebanyak-banyaknya. Selain itu juga bisa digunakan semaksimal mungkin oleh faskes yang diberikan fasilitas tersebut. “Penemuan banyak bisa disembuhkan, jika tidak ditemukan malah bisa menularkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kaliwungu dr Yuskal Yusrizal senada akan efektifnya alat tersebut. Dalam sekali pendiagnosaan bisa langsung mendapatkan hasil detail, sekaligus empat spesimen dahak pasien pasien bersamaan.

Baca juga:  Wujud Peduli, Prodi PGSD UMK Bagikan Baksos

“Sangat efektif, karena dapat membantu pihak tenaga kesehatan dalam mencari kasus positif TBC dengan akurat dan detail. Serta tidak memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa melihat hasilnya,” pungkasnya. (sam/fat)