KUDUS, Joglo Jateng – Sepekan menjelang Hari Raya Idul Adha 2021, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus melaksanakan pengecekan hewan kurban di Pasar Hewan Kudus, Selasa (13/7). Hal tersebut dilakukan guna memastikan apakah ternak yang dijual sudah sesuai keafsahan atau tidak.
Kepala Dispertan Kudus, Sunardi memastikan, hingga Selasa (13/7) belum ditemukan hewan yang tak layak dijual untuk kurban. Pihaknya pun selalu memantau kesehatan hewan, terutama yang hendak dipotong.
“Kami berupaya untuk selalu mengecek kelayakan hewan yang hendak dijadikan kurban. Petugas kami juga selalu aktif dalam memastikan, apakah hewan itu betul-betul sehat atau tidak. Sampai hari ini (Selasa (13/7), red) belum ditemukan ternak yang tak layak,” ucapnya.
Sunardi melanjutkan, dalam pengecekan hewan kurban tidak hanya dilakukan saat belum disembelih saja. Setelah dipotong, petugas kembali memeriksa. Yakni mengenai adanya cacing pita di jeroan hewan yang dipotong tersebut.
“Walaupun sebelum dipotong kelihatan sehat, kadang ada yang setelah dipotong ternyata tidak sehat. Ada cacing pita dan sebagainya. Maka dari itu, petugas kami juga melakukan pemeriksaan kembali jeroannya sesudah dipotong,” tuturnya.
Selain itu, petugas juga memberikan pengarahan kepada pedagang hewan ternak, agar dapat menjaga dan merawat hewan yang hendak dijual untuk kurban tersebut. Apakah ada penyakit atau tidak. Jika diketahui adanya penyakit atau syarat hewan yang tak layak disarankan supaya tidak dijual.
“Kami beri arahan kepada para pedagang agar tidak menjual hewan yang tak sesuai keafsahannya. Sekaligus memberikan imbauan kepada pembeli untuk bisa membeli hewan kurban yang sesuai dan layak disembelih,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasi Produksi dan Kesehatan Hewan Dispertan Kudus, Sidi Pramono memberikan tips kepada masyarakat yang hendak berkurban. Pertama yakni yang sudah berumur, dengan ditandai tanggal gigi susu di depan atau sudah penuh. Kambing berumur antara 12 hingga 18 bulan, sapi dan kerbau di umur 22 bulan.
“Kedua, hewan harus dalam keadaan sehat. Dilihat dari mata yang tidak berair dan jernih. Hidung terlihat basah, bersih, dan tidak mengeluarkan cairan, bulu terlihat mengkilat tidak kusam. Sedangkan anus dalam kondisi kering, pasalnya jika terlihat basah bisa dipastikan diare,” jelasnya.
Kemudian, tidak cacat, dengan memastikan kondisi tubuh ideal dan kaki simetris, organ tubuh tidak cacat. Misalnya mata buta sebelah, pincang, ekor patah, atau buah zakar atau testis tidak lengkap. Perlu diperhatikan juga, jangan membeli hewan yang korengan. Karena itu mengidap penyakit kulit scabies, yang disebabkan oleh tungau dan kutu kecil.
“Terakhir, tubuh yang tidak kurus juga menjadi tips saat membeli hewan kurban. Cara mengetahuinya dengan melihat tulang-tulangnya yang menonjol. Diharapkan masyarakat bisa mengerti akan poin-poin tersebut saat hendak membeli hewan kurban,” imbuhnya. (sam/fat)