Penjualan Hewan Kurban Terus Turun

LAPAK HEWAN KURBAN: Salah Satu Tempat Lapak Agus Hartono di Jalan Jolotundo Raya, Sambirejo, Gayamsari, Rabu (14/7). (DICKRI TIFANI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Menjelang hari raya Idul Adha 2021, permintaan hewan kurban di Kota Semarang mengalami penurunan. Hal itu dialami oleh Agus Hartono salah satu pedagang hewan kurban di Jalan Jolotundo Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

Agus Hartono (39) mengaku, penjualan menjelang hari raya Idul Adha mengalami penurunan. Biasanya, antusias masyarakat H-6 menjelang Idul Adha itu berbondong-bondong di tempat usahanya. Menurutnya, penurunan itu terjadi lantaran sejumlah tempat tidak menguijinkan untuk penyembelihan hewan kurban.

“Biasanya di tahun Rabu (14/7) pelanggan saya beli tiga, sekarang hanya beli dua,” kata Agus Hartono saat ditemui di lokasi, Rabu (14/7).

Pemkab Demak
Baca juga:  Kader PDI Perjuangan Diminta Solid, Sam'ani Optimistis Menang di Pilkada 2024

Sejak dibukanya sekitar dua minggu yang lalu dagangan hewan kurban di lokasi itu, Agus masih merasakan sepi dalam penjualannya. Ia mencatat, pada Selasa (13/7), hewan kurban milik dia hanya laku satu ekor sapi saja. Sedangkan pada tiga hari yang lalu, hewan kurban yang dia bawa bahkan tidak laku. Sementara pada tahun Rabu (14/7) dia mampu seharinya bisa menjual 3 sampai 4 ekor sapi.

“Tahun 2019 sebanyak 200 ekor dan tahun 2020 hanya 100 ekor menurun. Kalau sekarang laku 70 ekor, sudah alhamdulillah,” ungkapnya.

Baca juga:  Motivasi Studi Lanjut, UIN Walisongo "Goes to SMAN 1 Mranggen"

Ia mengharapkan dagangan hewan kurban yang dikelolanya membuat ramai pembeli dan jika di kampung-kampung itu ada yang memberlakukan enggak boleh memotong hewan kurban membuat merugikan para pedagang musiman seperti dirinya.

“Pemerintah agar membuka ruang untuk orang- orang yang beribadah kurban itu dibolehkan dan asalkan dibatasi tenaga pemotongan hewan kurban,” pungkasnya. (cr11/git)