Oleh: Ismiati, S.Pd.
Guru PJOK SMPN 3 Demak, Kabupaten Demak
PENDIDIKAN jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) di sekolah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat secara langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan aktivitas olahraga secara sistematik dan terarah sebagai media untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar. Untuk dapat mengembangkan kemampuan gerak dasar peserta didik dengan baik, seorang guru harus memiliki kemampuan merancang dan melaksanakan pembelajaran penjasorkes sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik peserta didik, serta kemampuan memodifikasi dan melakukan pendekatan dalam proses pembelajaran.
Kemampuan memodifikasi dan menentukan model-model pembelajaran serta pendekatan yang paling tepat merupakan sarana yang efektif untuk mencapai tujuan pelaksanaan penjasorkes di sekolah, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih bervariasi dan tidak menjenuhkan. Memodifikasi media pembelajaran penjasorkes tidak akan mengurangi aktivitas peserta didik dalam melakukan aktivitas gerak. Namun justru sebaliknya, dengan memodifikasi pembelajaran dan pendekatan dalam bentuk permainan, proses pembelajaran pendidikan jasmani akan lebih menyenangkan
Salah satu cabang olahraga permainan yang diminati oleh banyak orang mulai dari anak kecil sampai dewasa adalah permainan sepak bola. Selain untuk tujuan kesegaran jasmani, permainan sepak bola juga mempunyai nilai-nilai yang bermanfaat baik secara fisik maupun sosial.
Sebagai olahraga kompetitif, permainan sepak bola berlangsung antar dua kelompok yang bersaing untuk memenangkan pertandingan. Selain itu, olahraga sepak bola juga banyak digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. Jika dilihat dari segi positif, permainan sepak bola dapat mengajarkan arti disiplin, sportivitas, fair play, kerja sama, serta sebagai media untuk menjalin persaudaraan. Pada proses pembelajaran sepak bola, sering ditemui beberapa kendala, antara lain: 1) Alat dan fasilitas yang terbatas; 2) Jumlah peserta didik tidak seimbang dengan alat dan fasilitas yang tersedia; 3) Siswa kurang bersemangat dalam kegiatan pembelajaran karena tidak kebagian alat dan fasilitas.
Masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran sepak bola tersebut, guru bisa mengambil langkah kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran untuk mencapai aktivitas dan hasil belajar peserta didik yang diharapkan, yaitu dengan memodifikasi permainan sepak bola dengan membuat gawang skor pada permainan yang dilakukan. Permainan sepak bola ini menggunakan ukuran lapangan lebih kecil, jumlah pemain lebih sedikit, bola lebih ringan, dan peraturan permainan lebih sederhana, sehingga permainan bisa dilaksanakan di banyak tempat dan semua siswa bisa ikut terlibat dalam permainan tersebut. Siswa juga merasa tertantang dengan model gawang skor tersebut. Mereka akan berusaha memasukkan bola pada gawang yang skornya lebih besar.
Melalui modifikasi permainan sepak bola dengan gawang skor tersebut, diharapkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat menjadi lebih menarik dan lebih memotivasi peserta didik untuk aktif terlibat dalam kegiatan. Sehingga pada akhirnya, hasil belajar yang dicapai peserta didik dapat lebih optimal. (*)