Oleh: Taniro, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Belik, Kabupaten Pemalang
SUDAHKAH peserta didik kita memahami gagasan-gagasan, pikiran, pandangan, arahan juga pesan yang terdapat dalam teks pidato persuasif yang didengar atau dibaca? Pertanyaan tersebut menjadi tantangan kita sebagai guru bahasa Indonesia untuk menggali potensi yang ada pada diri setiap peserta didik dalam memahami informasi yang terdapat dalam teks pidato persuasif. Menurut Emha Abdurrahman, pidato adalah sebuah penyampaian uraian atau pendapat yang dilakukan secara lisan mengenai sesuatu hal (permasalahan) dengan mengutarakan uraian permasalahan dengan kalimat yang sejelas-jelasnya di hadapan massa atau orang banyak pada suatu waktu tertentu. Sedangkan menurut Arsyad, pidato adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan serta menanamkan berbagai gagasan entah itu pikiran, informasi, atau pandangan dari pembicara kepada orang banyak dan memiliki tujuan agar pendengar yakin terhadap gagasan yang telah disampaikan.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pidato dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pidato merupakan kegiatan menyampaikan gagasan, pandangan, pikiran, dan informasi kepada pendengar agar yakin terhadap gagasan yang telah disampaikan. Teks pidato persuasif merupakan teks yang berisi pesan yang disampaikan kepada pendengar atau pembaca yang bersifat memengaruhi pendengar atau pembaca. Teks yang bersifat mengajak atau membujuk para pendengar agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuatu yang disampaikan pembicara, perlu dipahami isi gagasan, pikiran, pesan yang ada oleh peserta didik secara menyeluruh. Dengan pemahaman yang logis dan kritis, peserta didik diharapkan mampu untuk menjelaskan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan yang terdapat dalam teks pidato persuasif tersebut. Peserta didik juga diharapkan mampu untuk membuat kesimpulan dari isi teks pidato yang didengar atau dibaca.
Untuk meraih pemahaman yang tepat terhadap isi teks pidato, maka perlu memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat. Penerapan model pembelajaran inquiry based learning dalam memahami isi teks pidato persuasif dipandang sesuai dan perlu dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas agar peserta didik merasa tertantang untuk menemukan dan memahami gagasan baru.
Model pembelajaran inquiry based learning merupakan model pembelajaran yang berusaha melatih dan mengembangkan potensi peserta didik untuk menyelesaikan masalah secara otentik dari kondisi dan situasi aktual peserta didik guna membangkitkan kemampuan dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut (Gulo 2002 dalam Trianto 2014), inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Sasaran utama kegiatan pembelajaran inquiry yaitu: (a) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (b) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (c) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiry. Sedangkan menurut Carin and Sund dalam Ahmadi (2005) berpendapat bahwa metode inkuiri didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki masalah secara sistematis, kritis, logis, dan analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan mereka dengan rasa percaya diri.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara penuh pada diri peserta didik untuk berpikir secara sistematis, kritis, logis, analisis, dan peserta didik akan memiliki rasa percaya diri. Meski demikian, proses pembelajaran di kelas guru pasti mempunyai peran untuk memfasilitasi peserta didik, menyajikan masalah, membantu siswa dalam mendefinisikan dan mengorganisasikan kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, mengajukan pertanyaan menantang agar peserta didik bangkit untuk berpikir kritis, dan guru membantu peserta didik yang kesulitan ketika melakukan refleksi dan evaluasi. Penerapan model pembelajaran inquiry based learning dalam proses kegiatan belajar mengajar memahami isi teks pidato persuasif diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. (*)