KENDAL, Joglo Jateng – Mahasiswa KKN Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-15 kelompok 21 UIN Walisongo Semarang didampingi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal bersama-sama membuat biopori di Desa Magersari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal pada Kamis (16/02).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja tim KKN UIN Walisongo pada Devisi Lingkungan dan Kesehatan, dalam rangka mengurangi genangan air pada musim hujan.
Kegiatan yang dibuka di Balai Desa Magersari ini dihadiri oleh perangkat desa, karang taruna, serta perwakilan dari GP Ansor setempat.
Pada pembukaan kegiatan tersebut, mahasiswa peserta KKN selaku Koordinator Desa Magersari, Muhammad Ulil Albab menyampaikan bahwa genangan air merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang ada di Desa Magersari.
Dengan demikian, mahasiswa KKN mempunyai ide untuk menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal untuk melakukan penanaman biopori.
Ia juga berharap, hadirnya DLH di Desa Magersari dapat mendapatkan perhatian lebih, terutama pada masalah-masalah lingkungan, seperti genangan air dan sampah.
“Salah satu permasalahan lingkungan di Desa Magersari ini adalah adanya genangan air. Maka, kami berinisiatif untuk menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal untuk melakukan penanaman biopori di beberapa titik,” tegas Ulil.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal, Aris Irwanto yang berkesempatan hadir langsung pada kegiatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada mahasiswa KKN atas sumbangsihnya menyelenggarakan kegiatan pembuatan biopori.
Dalam kesempatan itu, ia sekaligus menyosialisasikan pentingnya biopori, yang di antaranya bermanfaat untuk meningkatkan ketersediaan cadangan air tanah, mencegah kekeringan di musim kemarau, serta mengurangi timbulnya genangan pada musim hujan.
“Kami berterimakasih atas sumbangsih KKN UIN Walisongo pada Desa Magersari dan dibuatnya kegiatan penanaman biopori ini. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai pertahanan kita agar dapat meningkatkan ketersediaan cadangan air tanah, mencegah kekeringan di musim kemarau, serta mengurangi adanya genangan air,” tutur Aris Irwanto.
Setelah pembukaan dan sosialisasi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman titik pertama biopori yang dilakukan di depan Mushola Al-Hasan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal, Kepala Desa Magersari, dan Koordinator KKN Desa Magersari.
Pembuatan biopori dilanjutkan oleh tim KKN dan pemuda karang taruna serta GP Ansor setempat.
Di akhir acara, Kepala Desa Magersari, Muhyidin menyampaikan mengapresiasi terhadap program tim KKN UIN Walisongo. Ia berharap, kedepannya genangan air yang ada di Desa magersari dapat berkurang.
“Saya sangat mengapresiasi program yang dilakukan oleh KKN UIN Walisongo untuk desa ini, tak lupa juga kepada karang taruna dan GP Ansor yang membantu mensukseskan kegiatan ini. Semoga kedepannya genangan air yang menjadi permasalahan kita selama ini dapat teratasi dengan baik,” ujar Muhyidin. (*/mg4)