Warga Keluhkan Pohon Hampir Tumbang di Jalan Tlogosari Raya

Pohon Hampir Tumbang di Jalan Tlogosari Raya
KONDISI: Terlihat pohon tumbang yang hampir jatuh ke kali karena bawah akarnya terbakar api, Rabu (26/4). (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Warga asli Tlogosari, Ian mengeluhkan pohon yang hampir tumbang di seberang jalan Apotek K-24 Tlogosari, tepatnya di Jalan Tlogosari Raya 2 Kulon, Pedurungan, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan. Kejadian tersebut ia unggah melalui media sosial Instagramnya @ianardi452 dengan menandai akun @kejadiansmg pada pukul 8.56 WIB, Rabu (25/4).

“Awal kejadiannya kan saya baru sampai apotek (tempat ia bekerja, red). Lalu saya dikasih tahu tukang parkir sekitar kalau pohonnya keluar api dan asap,” ujarnya.

Setelah diberi informasi itu, dia langsung menghubungi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang (Disperkim). Namun, belum ada dari pihak dinas belum merespons. “Saya sudah telefon Disperkim ndak ada yang respons kak,” ucapnya.

Ian mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya pohon itu sampai mengeluarkan asap dan api. Dirinya merasa khawatir apabila pohon yang hampir tumbang itu mendadak jatuh, sehingga dapat menimpa warga sekitar.

“Gak tahu itu sengaja dibakar atau enggaknya. Tahu-tahu sudah mau tumbang. Saya khawatir kalo jatuh menimpa warga sekitar,” keluhnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman Disperkim Kota Semarang Sri Rahayuningsih menjelaskan, pihaknya sudah langsung terjun ke lokasi. Menurutnya, ada dua faktor pohon dapat tumbang. Salah satunya karena akarnya sudah rapuh akibat adanya rayap.

“Kalau pohon tumbang di jalan raya, jika akarnya sudah rapuh otomatis langsung kami potong,” jelasnya saat ditemui Joglo Jateng di Kantor Disperkim Kota Semarang.

Faktor kedua yaitu adanya warga yang sengaja membakar supaya pohon rusak atau dipotong dengan alasan berbisnis. Dirinya mengaku, pihaknya tidak pernah sembarang memotong pohon yang sudah tertanam di pinggir jalan raya, kecuali jika pohon itu sudah roboh terlebih dahulu.

“Bisa juga karena mereka (warga) ingin motong dengan alasan berbisnis, atau mengganggu jalan ke masuk ke rumahnya. Kalau pohon berdiri tegak, kita tidak pernah memotong,” tuturnya. (cr7/abd)