Permainan Kolaboratif Olahraga Tradisional Dukung Pembelajaran Berkarakter Siswa SD

Oleh: Niti Dewi Indrawati, S.Pd
Guru PJOK SDN 03 Kendal Doyong, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang

KARAKTER berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai. Seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani. Kemudian dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berfikir positif, disiplin. Lalu antisipatif, inisiatif, visoner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri. Selain itu produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, dan tertib.

Menurut Suharjana (2011:4), bermain pada hakikatnya merupakan salah satu kebutuhan hidup bagi anak. Dalam kehidupan anak, bermain merupakan bagian dari pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah. Selain bertujuan untuk menjaga kestabilan kesegaran jasmani, siswa juga berperan sebagai media penanaman nilai-nilai olahraga yang terkandung di dalamnya. Seperti kesopanan, kejujuran, kedisiplinan, sportivitas, tanggung jawab, pantang menyerah dan pola hidup sehat.

Permainan tradisional dapat dijadikan sebagai olahraga pendidikan. Karena permainan tradisional dapat mengembangkan aspek psikomotorik, kognitif, dan aspek afektif. Sama halnya dengan pendidikan jasmani.

Latihan-latihan yang dilakukan bertujuan agar anak menjadi manusia dewasa yang lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk melatih potensi-potensi yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak.

Olahraga/permainan tradisional adalah jenis olahraga yang timbul berdasarkan permainan dari masing-masing suku dan etnis di Indonesia. Ruang lingkup olahraga meliputi pendidikan, rekreasi, dan olahraga prestasi.

Permainan tradisional dapat mencangkup ketiga ruang lingkup olahraga. Olahraga rekreasi dengan permainan tradisonal memiliki manfaat, seperti menimbulkan rasa senang yang dapat dijadikan sebagai penawar dari rutinitas aktivitas belajar siswa. Hal itu diharapkan dapat meminimalis rasa jenuh/bosan pada siswa.

Kendala yang sering terjadi pada pembelajaran permainan tradisional adalah kurang kreatifnya guru dalam merancang permainan atau melakukan modifikasi permainan tradisional menjadi lebih mudah, menyenangkan, dan aman. Sehingga menyebabkan siswa menjadi cepat bosan. Guru juga jarang memberikan permainan tradisional saat aktivitas pembelajaran. Padahal permainan tradisional merupakan salah satu cara membangun karakter siswa.

Guru disini bertindak sebagai sumber belajar atau fasilitator dan siswa sebagai pebelajar atau orang yang belajar. Model pembelajaran PJOK bagi para guru pengajar diterapkan pada proses pembelajaran PJOK untuk memperkenalkan pada siswa nilai-nilai budaya yang terkandung dalam permainan tradisional. Dimana terdapat pengaruh pemberian permainan tradisional terhadap efektivitas pembelajaran pendidikan jasmani, kesehatan dan olahraga pada siswa kelas sekolah dasar (SD).

Permainan kolaboratif dalam pendidikan jasmani dan olahraga di SD bermanfaat untuk optimalisasi pembentukan karakter. Artinya, apabila siswa lebih banyak diberikan permainan kolaboratif dengan mengaitkan indikator yang terdapat dalam permainan dengan indikator karakter tersebut, maka akan dapat menghasilkan siswa yang memiliki karakter lebih baik. (*)