Kendal  

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Beri Pendidikan Kesetaraan Gender pada Siswa SD

Mahasiswa KKN MIT 16 UIN Walisongo Posko 38
BERI PENJELASAN: Mahasiswa KKN MIT 16 UIN Walisongo Posko 38 tengah melaksanakan kegiatan sosialisasi di sekolah dasar yang ada di Desa Winong Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KENDAL, Joglo Jateng – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Posko 38 Desa Winong, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal menunjukkan komitmennya dalam mengabdi pada masyarakat dengan mendorong pendidikan kesetaraan gender.

Para mahasiswa melaksanakan kegiatan sosialisasi di sekolah dasar yang ada di Desa Winong untuk menguatkan pemahaman gender sejak usia dini.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (27/7) dan Jumat (28/7) di 3 sekolah dasar, yakni SDN 1 Winong, SDN 2 Winong, dan MI NU 46 Winong).

Pada hari pertama, mahasiswa mengkampanyekan Pendidikan Gender & Anti Bullying di kelas 5 & 6 SDN 2 Winong. Mahasiswa KKN yang terlibat dalam kegiatan tersebut di antaranya Dinunah Diyana, Ahmad Khanafi, dan Anita.

“Diharapkan kegiatan sosialisasi Pendidikan Kesadaran Gender dan Anti Bullying pada anak ini akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang. Karena semakin banyaknya anak-anak yang memiliki pemahaman yang baik tentang kesetaraan gender, maka mereka mampu menjadi agen perubahan yang mendukung keadilan sosial di masa depan,” ungkap Dinunah.

PENDIDIKAN: Para mahasiswa berfoto dengan siswa SD usai kegiatan sosialisasi.

Kemudian pada hari kedua, mahasiswa mengkampanyekan Pendidikan Gender dan Anti Bullying di SDN 1 Winong dan MI NU 46 Winong, mahasiswa KKN yang terlibat di SDN 1 Winong antara lain Aola Nurjannah, Dinda Amaly, Ahmad Faozi, Nurul Latifah, dan Ibnu Dai Munis.

Materi disampaikan dengan semangat, untuk berbagi pengetahuan tentang pentingnya kesetaraan gender dan bagaimana setiap individu dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang adil dan inklusif.

Sosialisasi ini disampaikan oleh mahasiswa KKN dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, agar pesan-pesan mengenai kesetaraan dan hak-hak perempuan dapat lebih mudah dipahami oleh para siswa.

Para mahasiswa KKN menggunakan contoh yang terdapat dalam masyarakat, permainan edukatif, serta menampilkan beberapa video dalam proses belajar.

“Kami ingin menciptakan kesadaran sejak dini bahwa setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki potensi dan hak yang sama. Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak dapat memahami pentingnya menghormati perbedaan gender dan mendorong kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan,” pungkas Ahmad Khanafi. (*/mg4)