Pekan Seni Grafis Yogyakarta Usung Tema Teknik Intaglio

SENI: Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan DIY Aryanto Hendro Suprantoro (dua dari kanan) bersama ketua dan kurator PSGY 2023 tengah berfoto bersama dalam konferensi pers, Kamis (14/9/23). (MUHAMMAD ABU YUSUF AL BAKRY/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Komunitas Grafis Minggiran didukung Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar Pekan Seni Grafis Yogyakarta (PSGY) di Ruang Jendela Institute, Kiniko Art, Kecamatan Kasihan, 16-30 September. Yang mengusung tema Seni Grafis dengan Teknik Intaglio.

Acara ini merupakan sebuah perhelatan seni dua tahun sekali. Sekaligus, telah menjadi bagian penting dalam kalender budaya Yogyakarta sejak 2017 lalu.

Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan DIY Aryanto Hendro Suprantoro mendukung gelaran tersebut. Lantaran, melalui seni grafis seperti ini dapat membangun karakter Yogyakarta yang kaya akan karya seni.

“Disinilah posisi kebudayaan harus mendukung, dengan harapan dapat menggerakkan komunitas lainnya untuk bersinergi supaya mampu menciptakan karya seni. Sehingga, kedepannya acara seperti PSGY ini akan lebih besar dan merata setiap bulannya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PSGY 2023, Deni Rahman menyebutkan, akan menampilkan pameran karya seniman undangan dan karya yang lolos seleksi aplikasi terbuka. Serta, akan ada dua presentasi khusus dari Affandi dengan teknik drypoint koleksi Eddy Sulistyo (1976), dan cetakan uang kertas karya Mujirun (1987-2009).

“Selain itu, juga akan dipamerkan 10 karya intaglio koleksi jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta 1972-1988. Totalnya ada 93 karya yang dipamerkan, 28 karya seniman undangan dan 20 karya seniman lolos seleksi aplikasi terbuka,” jelasnya.

Selain pameran dan lomba, PSGY juga mengadakan beragam workshop seni grafis yang berlangsung selama sepekan. Dengan mencakup berbagai teknik intaglio, seperti drypoint, etsa, aquatint, arborundum print, dan tetra pak print.

“Untuk lombanya sendiri ada cukil battle, yang akan menampilkan keterampilan para seniman dalam membuat cetakan intaglio. Terakhir, sebagai penutup ada seminar dengan tema intaglio, dari cetakan pada uang kertas hingga karya seni,” imbuhnya.

Sedangkan, Kurator PSGY 2023, Bambang Toko Witjaksono menjelaskan, teknik intaglio berasal dari Bahasa Italia yang berarti menggores. Atau teknik cetak dalam menggunakan press yang sering dilakukan di Indonesia. Termasuk salah satu teknik utama dalam seni grafis.

“Sedangkan, sangat jarang sekali seniman di Indonesia yang menggunakan teknik intaglio. Maka dari itu, kami tidak membatasi pameran ini dengan tema tertentu dan saya yakin sangat jarang ada pameran dengan teknik ini,” imbuhnya.(cr11/sam)