Jepara  

PDAM Jepara Wacanakan Embung & Sumur Hadapi Kekeringan

PANTAU: Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirto Jungporo, Sapto Budiriyanto sewaktu melakukan pengecekan air di Bongpes (bendungan karet), belum lama ini. (MUHAMMAD AGUNG PRAYOGA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Mulai Agustus hingga saat ini, Kabupaten Jepara terus mengalami kekeringan. Masyarakat Jepara kesulitan memperoleh air bersih. Sehingga, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jepara mewacanakan pembuatan embung dan sumur baru.

Hal itu, disampaikan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirto Jungporo, Sapto Budiriyanto sewaktu melakukan pengecekan air di Bongpes (bendungan karet), belum lama ini. Pembentukan sumur dan embung, menurutnya, sebagai langkah jangka panjang.

“Sejak Agustus ini air permukaan yang bisa dimanfaatkan satu kabupaten sudah kering. Sehingga, sebagai langkah antisipasi, bakal dibuatkan sumur dan mengoperasikan embung Kalimati,” papar Sapto kepada Joglo Jateng.

Adapun, selama musim kemarau, PDAM Tirto Jungporo melewatinya dengan mengandalkan reservoir tiga. Sumur di Gedangan, Welahan maupun yang berada di wilayah Selatan. Meski air yang keluar tidak sederas musim penghujan, setidaknya masyarakat tetap memperolehnya.

Meski begitu, sejumlah penduduk masih mengeluh dan meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara untuk segera menindaklanjuti krisis yang terjadi. Lantas, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Jungporo pun turun tangan mengatasi.

“Solusi sementara, tetap berikan pelayanan kepada pelanggan terdampak. Efeknya masyarakat yang tidak langganan ikut menikmati dari sistem dropping air bersih dari tangki atau mobil,” terangnya.

Di sisi lain, kekeringan yang berakibat pada minimnya pasokan air ke masyarakat, kata dia, akan berlangsung sampai November mendatang. Namun, pihaknya optimis segera turun hujan, karena Jepara selama dua hari kemaren telah gerinis.

Apabila hujan turun dan mengairi wilayah Kabupaten Jepara, Sungai Serang Wulan Drainase (SWD) dua akan bangkit dari kekeringan. Selanjutnya dapat diambil oleh PDAM untuk proses produksi dan disalurkan kembali ke masyarakat. (cr2/fat)