SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang menargetkan penambahan armada Bus Rapid Transit (BRT) Feeder untuk Jalan Krokosono, Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara akan rampung pada tahun ini. Plt Kepala Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan review rute untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan transportasi di area tersebut.
“Targetnya tahun ini akan selesai. Dan untuk kedepannya semua jalur-jalur BRT akan kita kaji ulang juga supaya lebih efektif,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, belum lama ini.
Ia menambahkan, perubahan pola untuk rute jalan diperhitungkan agar dapat menjangkau wilayah permukiman baru, sekolah, dan tempat kegiatan ekonomi. Tujuannya agar masyarakat dapat mendapat akses layanan Feeder dengan lebih mudah.
Sebelumnya diketahui, akun Instagram milik Wali Kota Semarang @mbakitasmg sempat diserbu berbagai macam keluhan dari masyarakat. Salah satu wali murid asal Kecamatan Tembalang, Yohannes Budi Setiawan (41) mengeluhkan jarak sekolah anaknya di SMKN 10 Semarang dengan halte BRT yang terlalu jauh.
“Mohon izin Bu Wali @mbkitasmg @sapambakita mohon untuk dibuka jalur baru Feeder atau BRT untuk jalan Kokrosono. Mengingat banyak anak-anak sekolah dari SMKN 10, dan yang lainnya. Kasihan anak-anak harus jalan kaki dari ujung Jalan Kokrosono sampai ke Jalan Siliwangi untuk naik BRT dengan tujuan masing-masing. Semoga ini menjadi perhatian juga buk. Terima kasih,” tulis akun @halilintar9benua7, Kamis (27/7/23).
Ia mengungkapkan, salah satu anaknya yang tinggal di daerah Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tembalang mengeluh karena setiap pulang sekolah harus berjalan kaki dengan jarak sekitar 1 kilometer. Yakni dari sekolah ke halte BRT jurusan PRPP – Meteseh dengan melewati Jalan Siliwangi. Sebab, di dekat sekolahnya tidak ada angkutan umum kecuali ojek online (ojol).
“Kalau untuk berangkat sekolah, kami bisa mengantar dari rumah sampai sekolah. Tapi saat pulang sekolah kami tidak bisa menjemput karena posisi kerja,” jelasnya.
Tak sendiri, di grup wali murid sekolah anaknya juga banyak orangtua yang menginginkan adanya Feeder atau BRT yang melewati Jalan Krokosono. Di wilayah tersebut, kata dia, terdapat 4 sekolah yang belum terakses BRT maupun Feeder. Di antaranya SMKN 10 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMPN 25 Semarang, dan SMK Pelayaran Wira Samudera.
Salah satu murid SMKN 10 Semarang, dengan akun @yyayaa_a juga mengeluhkan hal yang sama. Dirinya mengaku lelah jika harus berjalan kaki dari sekolah ke halte BRT yang terdekat di Jalan Amarta.
“Iya min, saya siswa SMKN 10 butuh adanya Feeder, cape kalau harus jalan,” keluhnya. (cr7/mg4)