Oleh: Fajar Wahyuningsih
GPAI SMP N 3 Petarukan, Kab. Pemalang
PENDIDIKAN agama memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya. Seorang guru pendidikan agama Islam (PAI) harus mampu menciptakan model yang terbaru dan inovatif. Sehingga anak tidak merasa bosan dan jenuh.
Salah satu metode yang bisa diterapkan dalam pembelajaran PAI adalah smart game. Metode ini menyajikan banyak bentuk permainan. Seperti ice breaker yang berarti pemanasan dan energizer yang artinya penyegaran.
Seperti karakteristik game pada umumnya, metode smart game menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk penciptaan suasana yang semula pasif menjadi aktif, kaku menjadi luwes, dan jenuh menjadi riang. Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efektif dan efisien dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit.
Metode smart game menyajikan banyak bentuk permainan kreatif dan edukatif untuk anak. Hal ini tertuang dalam buku “Smart Games for Kids” yang ditulis oleh Yudha Kurniawan. Ia menyebutkan 35 jenis permainan kecerdasan untuk anak. Yaitu Tepuk Nama; Sebanyak Mungkin; Mengingat Aku; DOR; Pulpen dan Pensil; Menggambar Bangun; Keluarga Burung; Menuliskan Kekuatan Pribadi; Menghitung Acak. Kemudian Acak Gambar; Tes Tiga Menit; Cerita Berantai; Pesan Berantai; Pijat Palu Babat.
Berikutnya Operasi Angka Berantai; Memilih Bangun; Konsentrasi Titik; Mengurut Usia; Presentasi Kelompok; Penjahat dan Polisi; Gajah, Jerapah, dan Pohon Kelapa; Buah Apel. Lalu Tangan Kusut; Melewati Rintangan Kecil; Pesan Dari Bola; Cari Tempat; Sentuhan Suara; Tebak Batu; Sesuatu Dari Sarung; Berdiri Bersama-Sama. Selain itu ada Gangsing Hidup; Kata-Kata Sulit; Mengangkat Bersama; Arah Mata Angin; serta Mendengar Bunyi dan Mencium Bau.
Smart game adalah permainan yang dirancang sedemikian rupa. Tujuannya Agar siswa menguasai materi tentang Meneladani Nama dan Sifat Allah untuk Kebaikan Hidup. Metode permainan yang digunakan adalah permainan tepuk malaikat.
Langkah-langkah permainan tepuk malaikat sebagai berikut. Pertama, guru membagikan handout Tepuk Malaikat. Sebelum pembelajaran dimulai guru sudah mempersiapkan teks materi berupa handout tersebut, yang kemudian dibagikan kepada siswa.
Kedua, siswa melakukan permainan tepuk Asmaul Husna dengan bimbingan guru. Siswa dibantu oleh guru bersama-sama mempraktikkan permainan tepuk malaikat sesuai perintah pada teks materi yang sudah dibagikan kepada siswa.
Ketiga, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setelah bersama-sama berlatih mempraktikkan permainan tepuk Asmaul Husna, kemudian siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil.
Keempat, siswa melakukan permainan tepuk Asmaul Husna antarkelompok dengan model tanya jawab. Melalui kelompok kecilnya, siswa melakukan permainan tepuk Asmaul Husna antarkelompok dengan model tanya jawab secara bergantian. Kelompok yang satu menyebutkan Asmaul Husna, sedangkan kelompok lainnya menjawab makna Asmaul Husna secara bergantian.
Kelima, siswa melakukan permainan tepuk malaikat bersama teman sebangku dengan model tanya jawab. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk melakukan permainan tepuk Asmaul Husna bersama teman sebangku dengan model tanya jawab. Siswa yang satu bertepuk menyebutkan nama malaikat-malaikat secara satu persatu dan teman lainnya menjawab setiap tepukan dengan tugas-tugasnya dan juga saling bergantian.
Keenam, refleksi dan kesimpulan. Setelah dilakukan secara berulang-ulang mulai dari permainan dengan kelompok kecil dan permainan dengan teman sebangku, maka guru bersama siswa melakukan refleksi dan kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan pada siswa. Kemudian guru menanyakan kesulitan apa yang dialami siswa untuk diambil jalan keluar dalam perbaikan pembelajaran berikutnya. Selamat mencoba rekan guru semua, semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat. Salam literasi. (*)