PATI, Joglo Jateng – Siswa MTsN 1 Pati menorehkan banyak prestasi selama sepekan ini. Terbaru, lima medali berhasil diboyong pada babak final Kompetisi Matematika, Sains, dan Inggris (KMSI) Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Yayasan Insan Mutia di SMK Negeri 2 Salatiga, belum lama ini.
Tiga siswa mendapatkan juara di bidang Matematika, mereka adalah Faiz Rifqi Andhika (emas), Oktavia Dyah Ayu Utami (perak), dan M. Abdul Fattah (perunggu). Sedangkan dua siswa lainnya, yakni Muhammad Rajib As Shidqi dan Rizka Yulvia Adit, meraih medali perak di bidang IPA.
“Sangat bangga dengan mereka dan bersyukur mereka tetap konsisten dengan prestasi di bidangnya masing-masing,” ujar Munjiyatul Itsnaini Fadlilah, guru pendamping sekaligus pembimbing lomba, belum lama ini.
Sebagaimana diketahui, para siswa MTsN 1 Pati juga turut eksis di empat ajang perlombaan beberapa waktu lalu. Di antaranya 16 medali dalam Kompetisi Sains Terbuka (KST) 7, sebagai Juara 2 dalam ajang Olimpiade Sains Terintegrasi (OST) mata pelajaran IPA, lolosnya dua siswa pada semi final Competition Science and Mathematics (cosmic), serta lolosnya sembilan siswa dan satu siswa berhasil masuk top 10 pada babak penyisihan Eduversal Mathematic Competition (EMC) 2023.
Fattah, siswa yang baru duduk di bangku kelas tujuh ini namanya telah dikenal setelah beberapa kali menyandang gelar juara. Ia juga tercatat masuk dalam top 10 EMC bersaing dengan sekolah terbaik se-Indonesia.
“Senang sekali dengan prestasi yang sudah saya raih. Saya berterima kasih kepada guru pembimbing yang rutin membimbing saya dan teman-teman, bapak ibu guru pegawai, dan orang tua yang sudah mendoakan setiap hari,” tutur Fattah.
Kepala MTsN 1 Pati, Ali Musyafak bersyukur dengan raihan prestasi para anak didiknya itu. Hal tersebut membuktikan bahwa MTsN 1 Pati benar-benar menjadi madrasah yang istiqomah dalam berbagai kegiatan di dalamnya maupun prestasi para siswanya.
“Alhamdulillah, siapa yang tidak bahagia mendengar siswanya berprestasi, patut disyukuri bersama. Ini bukti kemauan dan kesungguhan mereka, juga pembimbingan yang dilakukan secara istiqomah sehingga prestasinya juga istiqomah,” ungkapnya.
Syafak juga menyampaikan terima kasih sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan dan pengorbanan para siswanya. Meskipun begitu, ia berpesan kepada anak didiknya agar terus berproses ke depannya.
“Namun yang perlu diingat, lomba itu bukan hanya tentang perihal menang atau kalah, ataupun mendapatkan medali apa atau juara berapa. Akan tetapi sekali lagi, pengalaman lomba itu yang lebih penting dan berharga. Dengan pengalaman, seseorang akan bertumbuh dan berproses menjadi lebih baik,” pungkasnya. (lut/fat)
