KUDUS, Joglo Jateng – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus mendapat banyaknya laporan mengenai sering padamnya Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). Banyaknya lampu penerangan yang mati itu disebabkan pulsa listrik yang habis. Oleh karena itu, mereka berupaya mengubah sistem listrik token menjadi pascabayar.
Kepala seksi sarana dan prasarana Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) pada Dishub Kudus, Nanang mengatakan, peralihan listrik token ke pasca bayar itu berlangsung sejak November 2023 lalu. Pasalnya, LPJU dikelola PLN. Sedangkan Dishub hanya membayar tagihan.
“Jadi, untuk teknis pasca bayar ini, semua sudah di atur oleh PLN. Kami hanya membayar tagihan saja. Sehingga sudah tidak ada pemadaman lagi. Meskipun ada, itu terjadi kerusakan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kala itu, ada kebijakan dari bupati untuk efisiensi penanganan terhadap keluhan listrik yang sering padam di LPJU. Maka, pihak dinas diminta untuk merubah dari yang token menjadi pasca bayar.
“Kadang listrik token itu ngecek dan masukin token satu-satu. Jadi tidak bisa cepat. Padahal, jumlah titik listrik di Kudus ada banyak. Ada sekitar 6.600,” sampainya.
Sementara itu, ketika masih menggunakan listrik token, berdasarkan pengalaman, sistem tersebut kurang efisien. Karena perlu adanya pengajuan dahulu untuk memperbaiki kerusakan.
“Kita akui 6.600 titik itu belum nyala semua. Apalagi dijalan nasional. Seperti lingkar Ngembal, kretek, Terminal Jati, dan masih banyak lainnya,” katamya.
Sementara untuk penerangan lampu jalan tingkat nasional berada di naungan kementrian atau Pusat. Jika, ada kerusakan lampu di jalan nasional maka bukan lagi ranah Dishub.
“Kita paling sifatnya membantu saja. Sedangkan bahan material, peralatan udah urusannya kementrian. Kita sudah bikin surat terkait penangan jalan nasional. Semoga ada penanganan segera. Tahun ini, harapannya ada penangan jalan nasional,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dishub selalu melakukan pengecekan secara berkala. Pengecekan itu dibagi menjadi dua. Yaitu, tim sisir dan tim tindak lanjut. Semua itu di serahkan kepada petugas zonasi.
Ia melanjutkan, ditengah tahun nanti ada penambahan titik lampu. Untuk saat ini masih perlu pengecekan. Seperti musim penghujan sudah mulai tiba.
“Tahun ini fokusnya nanti mau membuat database terkait LPJU. Pengujiannya valid atau tidak,” terangnya.
Ia berharap, khusus LPJU di jalan nasional segera ada tindak lanjut. Pihaknya juga siap berkoordinasi dengan elemen terkait lainnya. “Harapannya semoga musim penghujan ini tifak ada kerusakan yang fatal,” pungkasnya. (cr12/fat)