BANTUL, Joglo Jogja – MTs Negeri (MTsN) 9 Bantul telah menarik perhatian masyarakat sebagai madrasah negeri termuda di Kabupaten Bantul, dengan jumlah pendaftar yang terus meningkat setiap tahun.
MTsN 9 Bantul menjadi satu-satunya MTs di Indonesia yang berhasil dinilai dalam pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK).
“Pada 2022, MenpanRB telah memberikan apresiasi terhadap MTsN 9 Bantul atas prestasinya dalam ZI WBK. Sehingga saya harap dapat semakin ditingkatkan melalui layanan digital terkait penilaian ZI WBK tahun ini,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, H. Abd. Su’ud.
Baca Juga: Ledakan Mercon di Bantul, Begini Kronologinya
Pihaknya berharap, pihak sekolah dapat melakukan berbagai macam kegiatan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti melalui adopsi layanan digital.
Digitalisasi layanan di bidang pendidikan ini diharapkan sesuai dengan Tujuh Program Outlook Hasil Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama RI Tahun 2024
“Dalam era digital, kemenangan dalam persaingan, inovasi pendidikan, dan kecakapan ASN yang responsif menjadi fokus. Digitalisasi berperan meningkatkan akses, kecepatan layanan, dan integritas penyedia layanan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala MTsN 9 Bantul Siti Solichah menjelaskan langkah-langkah konkret yang diambil pihak sekolah dalam meningkatkan layanan.
Baca Juga: Ini Identitas dan Kondisi Empat Korban Ledakan Mercon di Bantul
Mereka telah merilis kembali website MTsN 9 Bantul dengan desain yang lebih modern dan user-friendly.
“Serta menambahkan fitur presensi siswa secara online dan pemantauan kehadiran siswa secara real-time agar dapat memudahkan orang tua dalam pengecekan,” tuturnya.
Pihaknya juga menyoroti Hari Amal Bakti Ke-15 MTsN 9 Bantul yang diselenggarakan dengan meriah, mencakup berbagai kegiatan seperti khataman Al Quran, anjangsana kepala madrasah, pawai budaya, bakti sosial, serta peluncuran buku antologi puisi.
Acara tersebut menunjukkan komitmen kami dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan memperkuat ikatan antara sekolah dan komunitas sekitarnya.
“Melalui inisiatif seperti ini, sekolah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat setempat,” pungkasnya. (suf/abd)