Pati  

7 Armada Damkar Rusak, Kebakaran Sulit Tertangani

Kepala Satpol PP Pati Sugiyono
Kepala Satpol PP Pati Sugiyono. (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pati mengaku kesulitan mengatasi kebakaran di daerahnya. Sebab sebagian besar armada Damkar mengalami kerusakan.

Kepala Satpol PP Kabupaten Pati, Sugiyono menyebut, sebanyak 7 dari 9 armada mengalami kerusakan. Sehingga pihaknya kewalahan mengatasi kebakaran di 21 kecamatan di Bumi Mina Tani ini.

“Saat ini armada Damkar hanya menyisakan dua yang dalam keadaan baik. Jadi sulit mengatasi kebakaran di seluruh wilayah Kabupaten Pati,” kata dia, belum lama ini.

Sugiyono mengatakan bahwa armada yang tersisa tidak mampu menjangkau wilayah yang jauh dari pusat Kota Pati. Seperti Kecamatan Tayu, Dukuhseti, Gunungwungkal, Cluwak hingga Pucakwangi.

“Saat ini hanya dua yang aktif yang lainnya mengalami kerusakan. Total kan ada 9 armada, 7 yang rusak. Ada yang bocor, ban lama,” sebutnya.

Selama ini pihaknya mengaku dibantu sejumlah armada Damkar dan tangki air dari berbagai lembaga. Seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Palang Merah Indonesia (PMI) Pati, relawan hingga Damkar dari perusahaan swasta.

Ia menuturkan, Damkar Pati sebentar mendapatkan anggaran untuk pembelian armada baru. Total Rp 4,5 miliar dikucurkan Pemkab Pati agar armada damkar Pati bertambah.

Dari dana tersebut, sebanyak tiga armada damkar baru bakal didatangkan. Awalnya, armada damkar baru itu dijadwalkan sampai di Kabupaten Pati pada awal tahun 2024.

Namun lantaran surat rekomendasi baru turun beberapa pekan lalu, pengadaan mobil damkar baru pun molor. Sugiyono pun menargetkan armada damkar baru bisa digunakan pada bulan Juli mendatang.

“Kita harus mendapatkan surat rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri. Itu yang lama. Tapi kemarin sudah turun. Bulan Juli insya Allah sudah ada armada yang baru. Anggaran 4,5 miliar. Itu mepet,” terangnya.

Meskipun bakal mendapatkan armada damkar baru, pihaknya masih merasa jumlah armada belum bisa memenuhi kebutuhan di Pati. Mengingat luasnya Bumi Mina Tani.

“Nanti kalau tambah 3 ada 5. Itu masih kurang. Kita hitungan Damkar induk paling 3 standby, 1 di Juwana dan 1 di Kayen. Saya usulkan eks kawedanan Jakenan dan Tayu ada armada yang stand by,” pungkasnya. (lut)