Dispertan Kota Semarang Terima Bantuan Pompa dari Kementan

Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur
Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur. (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang mendapat bantuan 13 pompa air dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) untuk beberapa kelompok tani. Tujuannya untuk mengantisipasi dampak musim kemarau panjang di Ibu Kota Jawa Tengah yang dapat menyebabkan petani kesulitan mendapat air.

Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, meski kini sudah memasuki musim kemarau, namun Kota Atlas masih sesekali didatangi hujan. Meski begitu, antisipasi tetap harus dilakukan.

“Kota Semarang walau kota metropolitan tapi kita masih dapat bantuan pompa air. Harapan kita dengan bantuan pompa dan perbaikan saluran air dari DPU dan adanya gotong royong dari para petani dapat mempersiapkan saluran air di musim kemarau,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Selasa (28/5/24).

Menurut Hernowo, bantuan pompa dan perbaikan saluran air bisa menjadi bagian penting untuk menjaga ketahanan pangan. Kemudian, pihaknya juga bekerja sama dengan BRIN untuk melakukan penanaman padi salin ke beberapa wilayah yang terkena rob. Seperti contohnya, di Kecamatan Tugu dan Genuk.

Diketahui, tanah salin merupakan tanah yang mempunyai kandungan natrium berada di atas ambang batas kritis atau ambang batas toleransi tanaman.

“Jadi tetap bisa mendorong produktivitas. Di sisi lain kita juga minta kepada petani yang memang nanti kesulitan air kita bantu dengan tanaman yang tidak membutuhkan air banyak,” ungkapnya.

Hernowo menjelaskan, dalam upaya antisipasi musim kemarau, pihaknya juga memiliki Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang bertujuan untuk mengelola sarana prasarana pertanian. Sehingga itu yang bisa dioptimalkan dan digunakan.

“Karena di Semarang ini luas lahan pertanian di sawah lestari 16.000 Hektar,” paparnya.

Dirinya berpesan kepada petani untuk lebih mempersiapkan diri selama menghadapi musim kemarau. Ia juga meminta kepada mereka untuk terus melakukan komunikasi yang baik dengan Dispertan apabila ada sesuatu hal yang terjadi.

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, Sukasno menyampaikan, Kota Semarang diprakirakan bulan Mei ini sudah memasuki musim kemarau. Lalu, ia menambahkan awal musim kemarau tahun ini umumnya diprakirakan sama dengan normalnya.

Kemudian, sifat hujan periode musim kemarau tahun 2024 umumnya Normal (N) – Atas Normal (AN). Lalu, untuk puncak musim kemarau diprakirakan terjadi pada Bulan Juli dan Agustus Tahun 2024. Oleh karena itu, Sukasno mengimbau kepada pemerintah daerah (pemda), institusi terkait maupun masyarakat untuk tetap mewaspadai dampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca atau iklim yang terjadi pada musim kemarau. (int/adf)