SDN Baluwarti Gelar Karya dan Pentas untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila

RAMAI: Beberapa kelas terlihat memajang hasil kreasi dalam acara gelar karya dan pentas kreativitas siswa di aula pendopo SDN Baluwarti, Rabu (12/6/24). (MUHAMMAD ABU YUSUF AL BAKRY/JOGLO JOGJA)

DALAM rangka memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, SDN Baluwarti menyelenggarakan acara Gelar Karya dan Pentas Kreativitas siswa. Acara ini sempat tertunda karena bertepatan dengan pelaksanaan Asesmen Akhir Tahun, sehingga baru terlaksana pada Rabu (12/6).

Kepala SDN Baluwarti, Zulikhatun Nusroh mengungkapkan, tema dari kegiatan ini adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Gelar karya ini menampilkan berbagai karya inovatif dari barang bekas serta pertunjukan talenta siswa-siswi dari kelas 1 hingga kelas 5.

“Program ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang bertujuan meningkatkan kesadaran siswa tentang Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa Indonesia. Kami juga bekerja sama dengan perpustakaan keliling Kota Yogyakarta. Sehingga anak – anak selesai gelar karya langsung berliterasi,” ungkapnya, Rabu (12/6/24).

Para guru P5 SDN Baluwarti mengajak siswa memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan memanfaatkan bahan ramah lingkungan, siswa diajak untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

“Gaya hidup berkelanjutan juga mendorong kebiasaan sehat seperti mengonsumsi makanan organik, melakukan penghijauan, serta membawa bekal makanan sehat. Kantin sekolah mendukung inisiatif ini dengan menyediakan wadah makan dan minum yang ramah lingkungan, membantu siswa menerapkan kebiasaan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Lebih lanjut, berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam kegiatan P5 ini meliputi penyuluhan tentang pentingnya gaya hidup tersebut dan pembuatan produk daur ulang. Kemudian kegiatan ini dilanjutkan dengan class meeting untuk siswa kelas 1 hingga 5.

“Siswa dapat membuat banyak kreasi, seperti bucket bunga dan vas dari botol plastik bekas, eco brick dari sampah plastik, figura foto dari koran bekas, serta tempat pensil dari bahan daur ulang lainnya. Ini menunjukkan bahwa siswa mulai peduli terhadap lingkungan sekitar mereka,” jelasnya. (suf/abd)