KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyelenggarakan Gerakan Aksi Bergizi Serentak tahun 2024 untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan remaja. Acara peluncuran digelar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus pada Senin, (12/8/2024).
Kepala MAN 1 Kudus, Taufik menjelaskan, gerakan ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Agama dan Pemerintah Kabupaten Kudus. Sebanyak 1.275 siswa dari 36 kelas paralel di MAN 1 Kudus berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Siswa-siswa membawa bekal makanan bergizi dari rumah yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan sayuran. Selain itu, Dinas Kesehatan Kudus juga memberikan suplemen tambahan kepada para siswa,” jelasnya kepada Joglo Jateng.
Taufik menyampaikan dukungannya terhadap gerakan ini, yang menurutnya selaras dengan ajaran agama. Ia berharap gerakan ini menjadi rutinitas yang dilakukan secara berkala, setidaknya setiap tiga bulan sekali, sesuai kebijakan masing-masing satuan pendidikan.
“Dalam agama, kita diajarkan untuk mengonsumsi makanan yang halal, bergizi, dan bermanfaat tidak hanya untuk mengenyangkan perut, tetapi juga untuk meningkatkan energi positif dalam beribadah dan beraktivitas,” katanya.
Selain peluncuran di MAN 1 Kudus, Gerakan Aksi Bergizi Serentak ini juga diramaikan dengan minum tablet tambah darah bagi remaja putri, yang turut menandai peringatan Hari Remaja Internasional, Hari Pramuka, dan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kudus, Andini Aridewi menekankan pentingnya kebiasaan ini, mengingat masih banyak remaja putri yang belum terbiasa mengonsumsinya. Selain itu, Ia juga mengingatkan pentingnya aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari sebagai bagian dari pola hidup sehat.
“Dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pola makan yang sehat dengan gizi seimbang, kita dapat mencegah penyakit saat ini dan mempersiapkan generasi yang sehat dan berkualitas di masa mendatang,” ujarnya.
Gerakan Aksi Bergizi Serentak ini bertujuan untuk memperkenalkan pola makan sehat dan pola hidup sehat kepada remaja putri, khususnya dalam upaya mencegah anemia yang masih banyak dialami di Kudus.
“Kami mengajak para peserta untuk memahami pentingnya kandungan gizi yang tepat dan gizi seimbang. Hal ini penting untuk mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup serta sumber daya manusia di masa depan,” tambah Andini.
Andini juga memaparkan data dari aplikasi SIGIZI yang menunjukkan bahwa pada Januari 2024, sebanyak 76,11% remaja putri kelas 10 di Kudus terindikasi anemia, dengan persentase konsumsi tablet tambah darah sebesar 61,4%. Data ini menunjukkan betapa pentingnya peningkatan kesadaran dan kebiasaan pola makan sehat di kalangan remaja.
“Dengan gerakan ini, kami berharap dapat menyiapkan para remaja menjadi generasi emas Indonesia yang sehat dan berkualitas di masa depan,” tutupnya.(cr3)