Pati  

Siswa SMP di Jaken Diberi Sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini

SIMAK: Sosialisasi Bahaya Nikah Anak yang diselenggarakan di Aula SMP N 1 Jaken, belum lama ini. (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Pelajar di SMP N 1 Jaken, Kabupaten Pati diberikan ilmu pra pernikahan melalui kegiatan sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini dan Stunting oleh Penyuluh agama islam KUA setempat, Kamis (22/8/24).  Lewat sosialisasi ini diharapkan mereka mengetahui bahaya fisik dan psikologis akibat perkawinan di bawah umur.

Acara yang diikuti kurang lebih 145 siswa kelas IX itu diselenggarakan di Aula SMP N 1 Jaken. Adapun para pematerinya dari penyuluh agama Islam Kecamatan Jaken bekerja sama dengan Penyuluh Agama Kecamatan Gembong.

Salah satu pemateri, Sutrisno mengatakan, kegiatan ini diinisiasi dari keprihatinan para penyuluh terhadap angka pernikahan dini dan angka perceraian akibat nikah bocah di Pati. Ia menyebut di KUA yang mendaftar nikah di bawah umur bukan hanya dari kalangan siswa tingkat SMA. Meski tidak banyak ada juga kalangan siswa tingkat SMP.

Baca juga:  Karateka Asal Pati Gondol Medali Perak

“Masalah-masalah pernikahan dini ini nyata ada di sekitar kita. Di Kabupaten Pati setiap tahunnya paling tidak ada 300-400 anak di bawah umur mengajukan dispensasi nikah,” kata dia.

Menurutnya, sosialisasi ini penting karena banyaknya kasus pernikahan di bawah umur. Belum lagi berbanding lurus dengan angka perceraian di Kabupaten Pati.

“Syarat menikah di KUA saat ini minimal 19 tahun baik untuk pria dan wanita. Di bawah itu secara fisik dan mental belum dianggap siap. Hal ini yang memicu perceraian pengantin anak,” ujarnya.

Baca juga:  Hasil Tes Kesehatan Paslon Pilkada Pati Masih Menunggu

Kepala Sekolah SMPN 1 Jaken, Slamet Suladi mengapresiasi kegiatan sosialisasi oleh penyuluh agama KUA. Sosialisasi pernikahan dini amat penting menurutnya seiring budaya pacaran di siswa SMP yang kian marak.

“Yang menjadi sorotan disini, masih SMP sudah banyak yang pacaran. Semoga materi yang disampaikan penyuluh mampu diresapi oleh anak-anak dan diamalkan,” pungkasnya. (lut/fat)