JEPARA, Joglo Jateng – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lestari milik Pemerintah desa (Pemdes) Bangsri, Kecamatan Bangsri sukses mengelola budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Budidaya yang telah berjalan selama 4 tahun ini mampu memanen 1 ton ikan lele setiap panennya atau setara seribu kilogram per 4 bulan. Sehingga, dalam satu tahun berhasil memanen 3 ton ikan lele.
“Kalau panen itu jangkanya ada di 3-4 bulan sekali, bisa sampai 1 ton lebih. Memang lebih cepat dibanding dengan sistem biasa,” jelas Kepala Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri, Sunaryo pada Joglo Jateng.
Surnoyo mengatakan, budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ini berbeda dengan budidaya ikan pada umumnya. Lantaran, lebih ekonomis, tidak membutuhkan kolam luas, dan tidak banyak air.
Selain itu, sistem bioflok juga mampu menghemat pakan. Bahkan air limbah dari kolam bioflok ini bisa dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman produktif yang bisa ditanam di sekitar kolam. Seperti di BUMDes Lestari, air limbah lele digunakan sebagai pupuk untuk tanaman cabai.
“Kalau ternak lele pakai sistem bioflok memang lebih mudah. Karena, dengan lahan mimim pembudidaya ikan sudah bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.
Ketika panen raya, hasil dari ikan lele, 80 persen akan dijual dan dipasarkan menjadi olahan. Seperti, diolah menjadi abon dan dijual dalam bentuk froozen food. Sementara 20 persen lainnya dibagikan ke posyandu yang ada di Desa Bangsri.
Hal itu sebagai upaya untuk menggalakkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada setiap keluarga agar gemar makan ikan. Adapun hasil penjualan ikan lele, 25 persennya akan masuk ke dalam Pendapatan Anggaran Desa (PADes) dan sisanya untuk perputaran pengembangan BUMDes.
“Salah satu tujuan budidaya ikan lele ini untuk membagikan secara gratis ke posyandu. Agar anak-anak tidak terkena stunting dan gemar makan ikan,” paparnya.
Lebih lanjut, Surnoyo berharap, BUMDes Lestari bisa menjadi contoh bagi BUMDes lainnya. Serta dapat meningkatkan animo masyarakat dalam mengembangkan budidaya air tawar di Desa Bangsri.
“Tentu banyak manfaat daripada budidaya ikan lele bioflok ini. Selain efektif dan efisien, masa panen juga lebih cepat,” tutupnya. (cr4/fat)