KUDUS, Joglo Jateng – Sejumlah siswa MI NU Salafiyah, Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kudus mengikuti Tes Kebugaran Pelajar Nusantara belum lama ini. Kegiatan tersebut diadakan oleh mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah, IAIN Kudus.
Guru Koordinator Bidang Pendidikan MI NU Salafiyah, Agus Ni’am menyebutkan, terdapat 25 siswa mengikuti tes ini. Dengan tujuan untuk menjaring bibit-bibit atlet dari peserta didik yang memiliki potensi terpendam.
“Awalnya mahasiswa hanya meminta 15 orang, namun pihak madrasah memberikan seluruh siswa di kelas lima supaya dapat praktik bersama. Sebab ini sebenarnya adalah program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) tetapi kami kurang menguasai. Sehingga belum bisa di implementasikan,” tuturnya.
Pihaknya menambahkan, ada lima kriteria dalam TKPN. Yaitu, Indeks Massa Tubuh (IMT), sit and reach, sit up, squat thrust, dan pacer test. Yang diikuti oleh seluruh siswa kelas lima dengan sangat antusias.
“Anak-anak ini potensinya diluar dari ekspektasi guru dan penyelenggara. Sebab pada pembelajaran, diperkirakan mereka hanya dapat melakukan tes pacer 20 putaran. Ternyata lebihannya banyak, sampai 30 kali,” lanjutnya.
Harapannya ini dapat ditindaklanjuti, baik dari mahasiswa IAIN Kudus lagi atau dari guru sendiri. Karena yang sudah praktik baru satu kelas, inginnya seluruh siswa bisa mengikuti juga.
“Kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk kami dan anak-anak khususnya. Mereka dapat belajar mengenai suatu yang belun pernah diajari sebelumnya. Guru juga bisa mendapatkan ilmu baru dan melihat perkembangan siswa- siswi terkait bakatnya,” tuturnya.
Melalui tes itu, dapat diketahui sejauh mana kebugaran masing-masing siswa dan ketahanan fisik mereka. Mengingat tidak semua memiliki tingkat kekuatan yang sama. Sehingga pihak madrasah merasa adanya kegiatan ini penting sekali untuk mengukur kondisi peserta didik.
“Olahraga seperti ini harus rutin dilakukan agar dapat membiasakan diri hidup sehat. Sedangkan mereka yang jarang bergerak akan kaget dengan tahapan-tahapan dalam tes tersebut. Kami berharap program TKPN bisa disosialisasikan secara massif supaya tidak asing,” pungkasnya. (cr9/fat)