Kudus  

Desa Jurang Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Literasi Digital

BERSAMA: RKDD Desa Jurang foto bersama usai melakukan pelatihan Jurnalistik dan Literasi Digital di balai desa, belum lama ini. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Kordinator Desa Digital Kecamatan Gebog, Faisal Misbah, menyelenggarakan pelatihan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Agenda ini dalam rangka meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat.

Pelatihan ini melibatkan 30 kader digital dari Desa Jurang dan menghadirkan dua narasumber ahli. Yakni Wahyu Putra, seorang konten kreator mahasiswa, dan Abud SB Runcing, seorang pemuda pegiat literasi digital.

Faisal menekankan tujuan jangka panjang dari pelatihan ini. Melalui pelatihan ini, diharapkan Desa Jurang dapat menjadi lebih informatif, kritis, dan berdaya.

“Warga tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen informasi yang bertanggung jawab,” ungkapnya.

Baca juga:  Pemkab Kudus Gelar Dialog Budaya, Ajak Seniman Berkolaborasi

Pelatihan ini untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai pentingnya literasi digital di era modern. Wahyu Putra, dalam materinya, menyampaikan bagaimana masyarakat harus memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami, mengevaluasi, serta menciptakan informasi digital yang berkualitas.

“Kemampuan untuk menyaring informasi yang kita terima sangatlah penting. Di dunia digital yang serba cepat ini, masyarakat harus bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup mereka. Tidak hanya untuk konsumsi informasi, tetapi juga untuk berkreasi dan berbagi informasi yang bermanfaat,” paparnya belum lama ini.

Baca juga:  Lomba Run 5K MKGR Kudus Menarik Peserta dari Berbagai Daerah

Selain itu, Abud SB Runcing memberikan materi yang tak kalah menarik mengenai jurnalisme warga, yang disebutnya sebagai salah satu cara bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang benar. Abud mengajak peserta untuk lebih terlibat dalam dunia jurnalisme, sehingga mereka dapat menjadi kontributor yang aktif dalam membangun komunitas yang lebih informatif dan kritis.

“Jurnalisme warga memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk menjadi jurnalis di lingkungannya masing-masing. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan cerita mereka, memperbaiki komunikasi dalam komunitas, dan yang lebih penting, membangun desa yang lebih baik melalui informasi yang tepat dan akurat,” ujarnya. (uma/fat)