Unjuk Rasa Diwarnai Aksi Lempar Batu

BERJAGA: Sejumlah anggota polisi melakukan barikade untuk menghalau peserta aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Surakarta Senin (30/9) malam. (ANTARA/LINGKAR JATENG)

SOLO – Ratusan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Solo Raya Bergerak (Sorak) menggelar aksi di depan Kantor DPRD Kota Surakarta Senin (30/9) malam. Demonstrasi yang berawal damai itu diwarnai aksi lempar batu terhadap petugas.

Pangunjuk rasa yang melakukan orasi dan menggelar sejumlah poster sejak 15.30 hingga 20.15 itu awalnya berlangsung tertib dan lancar. Mereka yang terus melakukan orasinya dan bernyanyi lagu-lagu kebangsaan. Tak lama berselang, berhenti sejenak setelah mendengar azan salat Magrib. Selanjutnya, mereka berorasi lagi hingga pukul 20.00.

Polisi yang mengamankan dan mengawal jalannya unjuk rasa tetap bertahan serta tidak terpancing untuk membubarkan massa hingga malam hari. Bahkan, peserta aksi sempat melakukan aksi lempar batu ke arah aparat keamanan.

Aksi lempar hanya berlangsung sekitar 10 menit. Massa akhirnya mampu diredam dengan pasukan Dalmas yang menangkis batu dari luar halaman. Polisi kemudian mengajak pengunjuk rasa dengan bernyanyi lagu-lagu kebangsaan untuk meredam aksi lempar batu.

Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan, aksi unjuk rasa dapat diredam setelah mereka diajak bersama-sama menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh petugas. Meskipun, para pengunjuk rasa berupaya untuk memprovokasi arapat keamanan, tetapi polisi dapat membuktikan tidak melakukan tindakan represif.

“Ada empat polwan terkena batu. Setelah diperiksa dokter, kondisinya tidak apa-apa,” kata Kapolres.

Polisi setelah meredam, lantas mengimbau koordinator aksi untuk segera membubarkan diri. Aksi baru bisa dibubarkan dengan tertib sekitar pukul 20.15. Andy mengatakan bahwa peserta aksi di depan DPRD Kota Surakarta tanpa identitas, sehingga polisi tidak bisa membedakan peserta aksi dari mana saja.

“Kami anggap semuanya harus mendapatkan pelayanan yang baik. Hal ini dilakukan dari hasil evaluasi dari aksi sebelumnya untuk menghindari adanya jatuh korban. Kami tetap bertahan dan tidak ada reaksi sama sekali,” urainya.(ara/lut)