Info  

Bahaya Baca Info Keliru Soal Corona, Bisa Bikin Beban Psikologi

Ilustrasi hoaks

LINGKARJATENG.COM – Informasi yang berkembang mengenai virus corona kini semakin beragam. Sumber informarsi bisa berasal dari media mainstrem, pemerintah hingga sosial media. Jika Anda mendapat informasi terutama dari sosial media yang tidak jelas sumbernya, sebaiknya tidak mempercayai. Sebab informasi yang salah mengenai corona malah bisa membuat beban psikologi.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengajak masyarakat untuk bijak memilah informasi agar tidak terjerumus ke dalam hal yang keliru mengenai virus corona. Informasi yang tidak benar hanya akan menambah beban pikiran masyarakat di tengah pandemi, belum lagi risiko kesehatan dan dampak wabah penyakit ini terhadap kehidupan sosial ekonomi sudah cukup berat.

“Oleh karena itu, mari pastikan kita tidak perlu lagi menambah beban psikologis kita dengan berita-berita dan informasi yang tidak benar, tidak bisa dipertanggungjawabkan terkait Covid-19,” ujar Yuri dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa otoritas terkait, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informasi sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terus mendeteksi berita-berita keliru soal Covid-19 yang beredar di dunia maya.

“Sudah ribuan sebaran hoaks yang muncul di jejaring internet kita,” ujar Yuri.

Di samping itu Kepolisian Republik Indonesia, sebagai pihak penegak hukum, juga tengah menangani persoalan ini dan disebut akan melakukan penindakan terkait penyebaran berita yang dianggap hanya menimbulkan kepanikan dan ketakutan di masyarakat.

Oleh sebab itu, Yuri mengimbau masyarakat untuk mencari dan mempercayai berita yang ditulis secara bertanggung jawab, serta dari sumber-sumber resmi, yakni pemerintah dan para pakar.

Sementara itu, Pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi menuturkan selain tantangan dalam upaya memutus penyebaran corona, hambatan lain yang juga dihadapi masyarakat adalah adanya infodemik seputar Covid-19. Infodemik adalah informasi berlebih akan sebuah masalah, sehingga kemunculannya dapat mengganggu usaha pencarian solusi terhadap masalah tersebut.

“Istilah Infodemik itu sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi, kita saat ini di situasi pandemik, wabah global, bukan lokal Infodemik tidak menolong situasi yang parah ini,” jelas Harry.

Selain itu, infodemik juga dapat berakibat fatal hingga menyebabkan korban nyawa. Fenomena itu yang sering muncul di tengah masyarakat, seperti misalnya informasi yang tidak benar mengenai salah satu obat penangkal Covid-19 yang membuat masyarakat justru merasa aman dengan adanya obat tersebut sehingga mengabaikan anjuran protokol kesehatan.

“Akibat infodemik ini bisa cukup fatal, sampai menyebabkan korban nyawa. Misalnya informasi mengenai obat tapi hoaks, jadi lengah gak papa kalau kena, tinggal kasi bawang putih, padahal sebetulnya hoaks. Terus berbagai narasi yang menghasut tapi hoaks sehingga menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat yang sudah cukup susah karena wabah ini, jadi kita kasihan sekali,” ujarnya.