KUDUS – Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan mengatakan, wilayahnya bebas dari kasus rabies. Meski begitu,” ia menjelaskan, upaya pencegahan terus dilakukan. Dengan terus melakukan penyuluhan rutin kepada pecinta hewan.
“Dari beberapa kurun waktu relatif aman. Kita kan punya petugas di tiap kecamatan yang selalu mencari info ketika ada keluhan dari masyarakat terkait dengan indikasi binatang yang terserang rabies,” ujarnya saat ditemui kemarin.
Ia juga mengakui, masyarakat yang memeliharah anjing di wilayah setempat dapat dikatakan sedikit. Menurutnya, hal ini yang juga menjadikan kasus rabies dapat ditekan keberadaannya.
Ia juga menjabarkan, para pemilik hewan peliharaan seperti anjing dan kucing telah secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di dokter hewan setempat. Selain itu, pemerintah setempat juga melakukan kerjasama dengan asosiasi dokter hewan yang ada di Kudus untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar hewan yang dipelihara menjadi sehat.
“Pola kesehatan hewan harus diperhatikan. Kebetulan teman-teman kami di asosiasi dokter hewan sangat aktif berinteraksi dengan komunitas (pecinta hewan),” imbuhnya.
Selain fokus untuk melakukan edukasi kepada para pemilik hewan peliharaan. Para petugas juga melakukan pemahaman kepada pecinta kucing dan anjing untuk turut memperhatikan hewan liar. Menurut Agus, hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penularan penyakit ke hewan peliharaan.
“Kita memberikan informasi bahwa, ketika kucing yang kita pelihara dan kucing liar kita biarkan kan tetap beresiko,” tuturnya.
Sebelumnya, memperingati Hari Rabies Sedunia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemrov Jateng) melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) menyediakan 8.000 dosis vaksin yang siap dibagikan secara gratis untuk mengantisipasi munculnya penyakit rabies.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah Disnak Keswan Jateng dalam mencegah penyakit rabies dan meminta agar semakin gencar mengampanyekan terkait bahaya penularan rabies pada manusia serta hewan peliharaan lainnya.
Menurut Ganjar, perlu melibatkan seluruh pihak terkait agar upaya sosialisasi ini dapat semakin masif dan masyarakat menjadi tahu mengenai bahaya penyakit rabies.
“Kita ajak Dinas Kesehatan, aktifis peduli hewan, kita sosialisasikan agar menjadi manusia yang berperikehewanan,” ujarnya.(ara/akh)