415 Wisata di Jateng Beroperasi Kembali dengan Pengawasan Ketat

kawasan wisata lereng Gunung Merapi, New Selo
GEMBIRA: Sejumlah pengunjung berswafoto di kawasan wisata lereng Gunung Merapi, New Selo, Selo, Boyolali, Sabtu (7/11). (ANTARA JOGLO JATENG)

Semarang, joglojateng.com – Sebanyak 415 wisata di Jawa Tengah telah kembali dibuka kembali. Meski begitu, pengelola tetap diwajibkan menerapkan protokol kesehatan (protkes) yang ketat.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jateng Sinoeng Nugroho Rachmadi mengatakan, data pembukaan tempat pariwisata selalu berubah tiap pekan, tergantung situasi dan kondisi di tengah pandemi.

“Data itu setiap Minggu bisa naik dan turun sesuai dengan perkembangan situasi,” katanya, saat dikonfirmasi Joglo Jateng, Minggu (8/11).

Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan Pasar Disporapar Jateng, Tanti Apriani menambhakan,  415 tempat wisata yang dibuka telah menjalani simulasi dan dinyatakan siap untuk dibuka kembali.

Baca juga:  KPU Jateng Nyatakan Luthfi-Yasin dan Andika-Hendi Lolos Tes Kesehatan

“415 tempat wisata tersebut telah melakukan simulasi dan diawasi langsung oleh Pemkot maupun Pemkab setempat, sehingga siap untuk dibuka kembali dimasa adaptasi kebiasaan baru,” tambahnya.

Menurutnya, untuk mendongkrak kunjungan wisata yang sempat turun drastis akibat pandemi Covid-19, pihaknya menggandeng influencer serta duta wisata untuk mempromosikan tempat wisata tersebut.

“Untuk tahap pertama Disporapar Jateng terlebih dahulu mengeksplore tempat wisata yang berada di Semarang sampai ke Magelang,” ujarnya.

Koordinator Lapangan Candi Gedongsongo, Siswanto menuturkan, sebelum pandemi, pihaknya bisa menjual tiket hingga 3.000 lembar saat weekend. “Sekarang rata-rata 1.000-1.500 saat Sabtu-Minggu,” tambahnya.

Baca juga:  KPU Kota Semarang: Nomor Urut 2 Paslon Bakal Diundi Senin Besok

Artinya, Gedongsongo tidak perlu menerapkan pembatasan kunjungan sebagai bagian dari penetapan protokol kesehatan.

“Kami tidak ada pembatasan jumlah wisatawan karena memang sudah 50 persen (dari sebelum pandemi),” jelasnya. (git/yos)