Kampanyekan Bertani dan Ternak dengan Wisata

Andi Rustono sedang memberi makan hewan ternaknya di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya
WISATA EDUKASI: Andi Rustono sedang memberi makan hewan ternaknya di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) miliknya, beberapa waktu lalu. (AFIFUDIN/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Bosan dengan jenis wisata yang hanya mengedepankan wahana swafoto yang kekinian, seorang warga asal Desa Paduraksa, Kecamatan Pemalang mencanangkan wisata edukasi. Keputusan ini diambilnya karena prihatin melihat minat generasi muda yang kurang berminat untuk menggeluti bidang pertanian, peternakan dan perikanan.

Penggagas wisata edukasi, Andi Rustono mengatakan, saat ini telah memiliki Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Pelatihan Sarana Agrobisnis Terpadu (Pesat). Nantinya, fasilitas tersebut akan dikembangkan menjadi objek wisata edukasi.

“Kenapa dijadikan wisata edukasi, karena sementara ini di Pemalang masih jarang dan rata-rata hanya ada wisata yang mengedepankan selfie,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Baca juga:  PSU di Pagengeran Berlangsung Lancar dan Damai

Ia berharap, objek wisata yang memberikan pemahaman tentang ilmu pertanian, peternakan dan perikanan dapat ditiru oleh masyarakat. Tujuannya tidak lain agar masyarakat bisa mandiri untuk menanam meskipun sedikit, terutama tanaman holtikultura yang tidak terlalu banyak memakan tempat.

“Supaya ketika harga melambung tinggi mereka tidak berteriak-teriak, padahal mereka punya peluang untuk bisa menanam sendiri, kan ironis sekali,” imbuhnya.

Ia sudah mulai merintis semua ini sejak tahun 2008 lalu dan sudah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Pertanian pada tahun 2009. Selain memelihara hewan ternak, ia juga membudidayakan berbagai macam jenis ikan air tawar seperti ikan lele, gurame, nila dan lainnya.

Baca juga:  Pemalang Menuju Kabupaten Informatif, Raih Nilai 92,61 dalam Penilaian Keterbukaan Informasi

“Berbicara tentang organik kalau pupuknya masih beli maka akan percuma, makannya saya mengolah sendiri pupuk tersebut dan dipergunakan langsung untuk tanaman sendiri,” tuturnya.

Hingga saat ini ia sudah memproduksi pupuk sendiri dan sudah di perjualbelikan kepada umum serta sudah mendapatkan hak paten. Rencananya, dalam waktu dekat ini, wisata edukasi ini akan secara resmi dibuka.(cr1/akh)