PURBALINGGA, Joglo Jateng – Sebanyak 45 penulis perempuan dari Kabupaten Purbalingga meluncurkan karya berbentuk antologi puisi. Buku ini diberi judul Potret Diri.
Penulis-penulis perempuan ini tergabung dalam komunitas Perempuan Penulis Purbalingga. Buku ini merupakan kumpulan puisi yang telah diluncurkan untuk kali kedua.
Ketua panitia peluncuran buku, Windu Setiyaningsih mengatakan, antologi puisi ini berawal dari uneg-uneg 21 penulis perempuan tahun lalu. Mereka merupakan perempuan yang pernah lahir dan tinggal di Purbalingga. Peluncuran buku pertama dilakukan di Green Sabin dengan judul Ibu-ibu yang diambil dari salah satu judul puisi di buku tersebut.
“Alhamdulillah tahun kedua ini jumlah penulis bertambah dua kali lipat yakni berjumlah 45 penulis perempuan. Dan kami optimistis setiap tahunnya akan terus akan me-launching buku Antologi Puisi,” ungkapnya, belum lama ini.
Menurut Windu, menulis puisi ibarat mengasah mata hati. Mengangkat hal-hal yang luput dari pandangan orang lain. Puisi juga merupakan seni yang melatih kepekaan mata batin.
“Aktivis menulis dilakukan agar perempuan menuangkan ide aktualisasi hak yang pada intinya kesetaraan gender di segala bidang melalui tulisan. Kita adalah penghuni kamar bersalin yang menciptakan peradaban. Para perempuan diharapkan terus berkarya melalui sentuhan pena, kedepan bukan hanya puisi, namun bisa berbentuk cerpen atau geguritan,” katanya.
Sedangkan Asisten Pemerintahan dan Kesra, R. Imam Wahyudi mengatakan, karya sastra bisa merubah peradaban dunia. Seperti bukunya Karl Marx, Max Weber, atau surat-surat dari RA Kartini yang merubah peradaban wanita. Khususnya di Indonesia.
”Yang paling mudah dilihat adalah puisi yang singkat padat dan bisa mempengaruhi hati seorang,” tambahnya.
Ia berharap agar para penulis Purbalingga bisa berkembang lagi. Bukan hanya puisi, tetapi juga prosa dan lain sebagainya. (hms/ern)