KOTA, Joglo Jogja — Harga gula pasir diprediksi bakal terus melejit hingga lebaran idul Fitri mendatang. Hal tersebut disebabkan mulai langkanya gula pasir yang beredar di pasaran.
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan, Disperindag Kota Yogyakarta Riswanti mengatakan, untuk minggu-minggu ini pihaknya sedang intens mengawasi harga gula pasir. Hak tersebut sebagai respon dari banyaknya keluhan dari pedagang.
“Saat ini memang ketersediaan gula pasir mengalami kelangkaan. Karena di beberapa toko retail yang kami kawal mengeluhkan. Ini yang sedang kami konfirmasikan,” tuturnya, kemarin.
Lebih jauh, saat ini menurutnya harga perolehan untuk gula pasir sangat tinggi. Bahkan melebihi harga acuan pemerintah. Ia menyebutkan, di beberapa toko retail harga perolehan sudah mencapai angka Rp 12.450 sampai Rp13.000. Padahal harga acuan pemerintah untuk gula pasir adalah Rp 12.500.
Ia mengaku, saat ini pihaknya sedang mencari penyebab utama kenaikan harga gula pasir tersebut. Sehingga nantinya harga dapat terkendali.
“Kami coba mengkonfirmasi PT Madu Baru hari ini terkait ketersediaan gula pasir, tapi belum ada jawaban,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Yunianto Dwisutono menambahkan, jika kondisi kelangkaan gula pasir terus terjadi, maka tidak menutup kemungkinan harga akan terus naik. Bahkan sampai hari raya Idul Fitri mendatang.
Kalau pabrik gula berhenti giling, menurutnya secara otomatis harga bakal naik sampai stok kembali normal. Kendati demikian, pihaknya yakin pemerintah akan ikut membantu mengendalikan harga.
“Kalau kelangkaan terus terjadi, biasanya ada intervensi dari pemerintah pusat. Walaupun harga naik tapi ketersediaan ada. Baik ngambil dari daerah lain atau impor,” pungkasnya. (fif/bid)