Pati  

Disdagperin Pati Sebut Imbas Kenaikan BBM Belum Terasa

BERDAGANG: Terlihat pedagang di Pasar Baru Puri sedang merapikan jualannya, belum lama ini. (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati menyebut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga kini belum berimbas terhadap kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas). Hal itu berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional.

Kepala Disdagperin Pati Hadi Santoso mengatakan, kepokmas sempat mengalami kenaikan harga saat menjelang BBM naik. Namun, saat ini sudah berangsur menurun.

“Minggu pertama pasca kenaikan BBM, ada yang naik seperti cabe rawit, cabe rawit merah, cabe merah teropong, bawang merah lokal, bawang putih, hingga daging. Kalau telur yang naik itu sejak sebelum BBM naik,” katanya, Selasa (13/9).

Menurutnya, kenaikan kepokmas bukan imbas kenaikan harga BBM, tapi justru disebabkan oleh berkurangnya daya beli masyarakat. Adapun kenaikan harganya dari mulai seribu hingga Rp 5 ribu.

Namun, dirinya tidak menyangkal bahwa kenaikan harga BBM akan berdampak terdahap harga kepokmas. Ia memperkirakan, beberapa waktu kedepan, kenaikan sejumlah komoditas bakal terjadi.

“Pastinya kenaikan BBM akan berdampak. Kemungkinan yang bisa terjadi (Kenaikan) signifikan itu seperti minyak goreng, gula, cabe dan komiditas lain,” paparnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, kedepan Disdagperin Pati akan melakukan operasi pasar. Dengan harapan, harga sembako bisa stabil setelah BBM naik. “Operasi pasar terus dilaksanakan, karena untuk pengendalian inflasi, dan nanti akan kita lihat komiditas pasar apa yang harganya bisa stabil,” pungkasnya. (lut/fat)