E-Sport Jadi Ekstrakurikuler, Dinas Pendidikan: Perlu Kajian Lebih Lanjut

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Kartika Hedi Aji. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Pendidikan Kota Semarang menanggapi usulan terkait E-Sport sebagai kegiatan esktrakurikuler di Sekolah mulai dari SMP, SMA, dan SMK. Pasalnya, E-Sport merupakan olahraga yang menggunakan game online. Hal ini berkaitan dengan stigma negative yang melekatinya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Kartika Hedi Aji mengatakan, pihaknya siap melakukan kajian apabila wacana tersebut sudah pasti. Sosialisasi kepada siswa dan orangtua merupakan hal paling utama. Dimana harus ada koordinasi yang baik di antara keduanya.

“Masih wacana. Tapi tetap nanti kita kaji dulu bersama teman-teman kalau itu memang meberikan value atau nilai karakter it’s okay,” ungkapnya saat ditemui paska menghadiri pelatihan guru di UPGRIS, belum lama ini.

Menurutnya, e-sport sebenarnya sama dengan olahraga lainnya yang memerlukan strategi. Selain itu, e-sport juga sudah dipertandingkan dalam turnamen nasional dan internasional. Namun, di masyarakat, olahraga tersebut masih dipandang kurang baik oleh masyarakat. “Harus dikomunikasikan pihak internal yaitu orangtua, masyarakat, dan siswa,” ungkapnya.

Kartika menegaskan, pihaknya siap mendukung jika semua sudah melalui proses kajian. Selain itu nantinya, pihaknya akan mengembalikan segala keputusan kepada pihak sekolah. “Mendukung kalau memang sudah ada kajian dari kami. Kita pun tidak bisa memaksa karena semua kembali ke pihak sekolah masing-masing,” pungkasnya. (luk/mg2)