PATI, Joglo Jateng – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta Dinas Pertanian (Dispertan) Pati untuk lebih memperhatikan petani tembakau. Hal itu menindakkan melanjuti persoalan gagal panen komoditisi tersebut.
Ketua Komisi B DPRD Pati Sutarto Oen Thersa mengatakan, menurunnya hasil panen para petani tembakau memang perlu menjadi perhatian serius bagi Dispertan. Karena, persoalan tersebut menyangkut perekonomian petani tembakau.
“Pada intinya komisi B menekankan supaya petani tembakau ini lebih diperhatikan mulai masa tanam sampai panen. Untuk itu kami lebih mendorong dinas terkait untuk lebih memperhatikan nasip para petani tembakau di Kabupaten Pati,” tegasnya, belum lama ini.
Sehingga dirinya berharap kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait supaya memikir langkah terbaik untuk mengatasi masalah para petani tembakau. Dengan begitu, minat petani untuk menanam tembakau semakin tinggi.
“Harapannya untuk petani tembakau supaya lebih banyak lagi. Soalnya kalau petani lebih menggeliat lagi, perekonomiannya lebih meningkat,” ungkap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pati itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan, luasan lahan tembakau di Pati hanya sekitar 374 hektare. Lahan meliputi Kecamatan Batangan, Winong, Jaken hingga Jakenan.
Namun, dari luasan tersebut, hanya ada sekitar 158 hektare tembakau yang berhasil panen. Sehingga banyak para petani tembakau yang gagal panen karena tingginya intensitas hujan.
“Dari 374 hektare luasan tembakau di Pati hanya 158 hektare yang bisa panen. Sebab cuaca tahun ini termasuk hujannya cukup tinggi. Sehingga kurang mendukung untuk tanaman tembakau,” terang Niken. (lut/fat)