Lepas Penat dengan Menikmati Wisata Alam Kalibening

  • Bagikan
PEMANDANGAN: Aliran sungai di bawah bukit, lengkap dikelilingi pepohonan yang menambah kesejukan Wisata Kalibening. (MUHAMMAD AGUNG PRAYOGA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Hiruk pikuk udara di perkotaan maupun di tempat kerja, bagi beberapa orang terasa sesak di dada. Sekadar melepas penat dengan menikmati kesejukan menikmati keindahan alam tentu perlu untuk dilakukan.

Salah satunya adalah Siswoyo (30), pekerja gudang di Desa Krasak Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Ia menyempatkan satu hari dalam sebulan untuk berwisata. Kebetulan, pada Sabtu (18/2), jadwalnya di Kalibening.

“Bekerja di gudang perindustrian begitu pengap. Dada sesak karena tidak ada udara. Jadi, setidaknya, satu kali dalam sebulan refreshing menghibur diri,” papar Siswoyo kepada Joglo Jateng, beberapa waktu lalu.

Siswoyo datang dengan rombongan, teman beserta keluarga, sebanyak 30 orang. Mereka memilih Kalibening, karena pepohonan disana rindang terhampar. Selain itu, pemandian serta guyuran air terjun turut menghiasinya.

“Selama sebulan bekerja, jelas penat. Alhasil liburan dijadikan solusi. Liburan bareng merupakan inisiasi bersama, sehingga pas pelesir bawa banyak orang. Kami merasa bahagia, karena udara sejuk dan pemandangan hijaunya,” ujarnya.

Baca juga:  Surga Tersembunyi Dalam Desa Sima
MENYEGARKAN: Pengunjung Wisata Kalibening saat mandi di dekat air terjun disana, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Pengelola Desa Wisata Tanjung yang bertajuk Kalibening, Raka mengatakan, setiap hari terjadi lalu lalang wisatawan di Kalibening. Bertarif Rp. 5 per orang, tempat tersebut dapat menyedot hingga ratusan pengunjung sewaktu weekend.

“Apabila weekday, antara 40 sampai 50 orang. Jika weekend, tembus 100 sampai 300 pengunjung. Tergantung cuaca, saat hujan menjadi hambatan tersendiri bagi pelancong. Jadinya okupansi pengunjung turun,” terang Raka.

Menurutnya, keunggulan wisata yang berlokasi di Desa Tanjung, Kecamatan Bangsri ini adalah alam yang hijau dan kolam tanpa kaporit. Ditambah, hadirnya warung yang berjajar, menyajikan hidangan hangat.

“Nomor satu kalau soal kolam, karena tanpa kaporit. Jadinya alami dan tidak menyebabkan iritasi kulit. Belum lagi pemandangan hijau. Bangsri lokasinya,” tandas dia.

Di sisi lain, pihaknya menyayangkan kekurangan Wisata Kalibening. Di antaranya berupa akses jalan yang sempit, jurang di tepi kanan dan kiri, serta kondisi hujan yang memperburuk medan menuju lokasi wisata. (cr2/mg4)

  • Bagikan