Pembelajaran Penyusutan Benda Gas Menggunakan Balon dan Air Dingin

Oleh: Sunarsih, S.Pd.SD
Guru SD Negeri Sedo 2, Kec. Demak, Kab. Demak

ISTILAH penyusutan adalah peristiwa saat suatu benda mengalami pengurangan ukuran yang diakibatkan karena perubahan suhu, yaitu dari suhu panas ke suhu dingin. Penyusutan terjadi pada berbagai macam wujud benda (padat, cair, dan gas), ketika suhu berubah dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Biasanya suhu berubah mengikuti pergantian waktu siang dan malam. Di siang hari, suhu cenderung tinggi dan menyebabkan sensasi rasa panas. Sementara saat malam hari suhu turun dari tinggi ke rendah menyebabkan sensasi dingin yang dapat dirasakan.

Dalam pembelajaran IPA, khususnya pada materi penyusutan benda gas, pengalaman yang pernah dialami penulis di SD Negeri Sedo 2, siswa mengalami hambatan dalam memahami materi pembelajaran tersebut. Penjelasan materi dan pemberian contoh peristiwa penyusutan pada beberapa benda tidaklah cukup untuk menjadikan pemahaman mereka menjadi jelas. Misalkan balon dan ban akan mengecil jika didinginkan atau saat udara disekitar sedang dingin. Karena udara didalam balon atau ban mengalami penyusutan.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Agar pembelajaran lebih menarik minat siswa, guru harus berusaha untuk merubah bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa pada materi tersebut agar berpengaruh besar pada hasil belajar mereka. Pada pertemuan berikutnya pembelajaran diulang menggunakan strategi yang berbeda. Yaitu dengan melakukan percobaan untuk membuktikan adanya peristiwa penyusutan pada benda gas. Pembelajaran ini dilakukan sesuai dengan metode eksperimen. Menurut Hamdayana (2017:125), metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.

Sesuai dengan materi di atas, maka percobaan yang akan dilakukan bertujuan untuk membuktikan penyusutan pada benda gas. Sebelum melaksanakan percobaan guru mengondisikan siswa dalam kelompok belajar. Kemudian menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya menjelaskan langkah percobaan dalam lembar kerja. Alat dan bahan yang digunakan yaitu balon karet, labu erlemeyer, baskom sedang, air, dan es batu.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Langkah kerja yang pertama, kita ambil balon karet. Kedua, pasangkan balon karet pada mulut labu erlemeyer. Usahakan letak balon karet berada ditengah-tengah mulut labu erlemeyer. Ketiga, isi baskom dengan air dan es batu agar air menjadi lebih dingin. Keempat, masukkan labu erlemeyer ke dalam baskom yang sudah diisi dengan air dan es batu. Kelima, kita amati apa yang terjadi pada balon karet yang terpasang pada mulut labu erlemeyer. Kemudian catat hasilnya pada lembar pengamatan.

Hasil laporan pengamatan percobaan dari masing-masing kelompok, pada menit pertama, balon karet belum berubah, balon masih seperti berdiri diatas labu erlemeyer. Pada menit kedua, balon mulai tertarik kedalam labu erlemeyer. Pada menit ketiga balon tertarik semakin ke dalam labu erlemeyer. Pada menit keempat, balon tertarik lebih cepat ke dalam labu erlemeyer. Pada menit kelima, sebagian balon masuk ke dalam labu erlemeyer.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Terakhir, pada menit keenam seluruh bagian balon masuk kedalam labu erlemeyer. Hal ini menunjukkan peristiwa penyusutan, yang disebabkan adanya tekanan gas dalam labu erlemeyer menjadi semakin rendah dari tekanan gas diluar. Akibatnya balon karet akan masuk ke dalam labu erlemeyer karena adanya tekanan gas dari luar.

Dengan melakukan percobaan, siswa sangat antusias dalam pembelajaran. Terbukti mereka sangat aktif dan konsentrasi dalam kegiatan. Apalagi saat melihat balon tertarik ke dalam labu erlemeyer, rasa kagum terlihat dari wajah mereka dan saling bertanya dengan temannya mengapa bisa demikian. Kemudian mereka mendapat penjelasan dari guru tentang peristiwa penyusutan yang diamati dalam percobaan sebagai bukti bahwa benda gas akan menyusut jika didinginkan. Dengan demikian pemahaman mereka semakin meningkat. (*)