Oleh: Ana Rahmawati Ningsih, M.Pd.
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Cepiring, Kab. Kendal
MATERI pembelajaran Greeting merupakan materi awal untuk kelas 7 sekolah menengah pertama (SMP). Berubahnya kurikulum tidak lantas menghilangkan materi tersebut.
Pada kelas 7 SMP Negeri 2 Cepiring, Kabupaten Kendal, hampir seluruh siswa tidak mendapatkan materi-materi pembelajaran bahasa Inggris ketika mereka berada di bangku sekolah dasar (SD). Setiap kelas, saya menghitung hanya 1 sampai 2 siswa yang mendapatkan pembelajaran bahasa Inggris.
Greeting adalah materi yang harus dikuasai siswa sebagai dasar untuk melanjutkan pada materi-materi berikutnya. Sebagai guru, saya memperkenalkan materi tersebut kepada siswa. Di samping itu, permasalahan yang muncul adalah sebagaian besar siswa berasal dari keluarga yang tidak memiliki dasar pengetahuan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Hal yang biasa terjadi, siswa belajar di sekolah dan mereka akan melupakannya ketika sampai di rumah.
Fasilitas juga menjadi kendala. SMP Negeri 2 Cepiring merupakan sekolah dengan kondisi yang berbeda dengan sekolah-sekolah lain, terutama pada fasilitas sekolah. Sekolah tersebut hanya mengandalkan buku teks yang siswa pinjam dari perpustakaan sekolah.
Menurut kajian teori dari Hotimah (2010:11), tujuan belajar bahasa Inggris yaitu untuk mengembangkan keterampilan berbahasa. Yakni mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan kata lain, pembelajaran bahasa Inggris diberikan agar siswa mampu berkomunikasi melalui lisan maupun tulisan.
Oleh karena itu, untuk mempermudah siswa dalam penguasaan berbicara (speaking), guru menggunakan model pembelajaran bernama Salam Berantai. Adapun langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Salam Berantai, pertama, siswa dibentuk menjadi kelompok. Jika 1 kelas berjumlah 32 siswa, berarti ada 4 kelompok.
Kedua, siswa berbaris. Mereka mempraktikkan berbagai macam ungkapan greeting. Seperti good morning, good afternoon, good evening, hi, hello, dan sebagainya. Ketiga, siswa urutan kedua menepuk bahu siswa urutan pertama. Siswa pertama mengucapkan greeting kepada siswa kedua. Siswa kedua membalas ungkapan greeting.
Keempat, siswa ketiga menepuk bahu siswa kedua. Siswa kedua memberi salam kepada siswa ketiga. Siswa ketiga membalas salam. Kelima, siswa keempat menepuk bahu siswa ketiga. Siswa keempat memberikan salam kepada siswa ketiga. Siswa ketiga membalas salam.
Keenam, siswa kelima menepuk bahu siswa keempat dan melakukan hal yang sama seperti siswa-siswa sebelumnya. Kelima, begitu pula siswa keenam, ketujuh, dan kedelapan. Mereka mengucapkan salam dengan cara menepuk bahu. Siswa yang ditepuk bahu wajib membalas salam.
Dengan metode tersebut, siswa kelas 7 SMP Negeri 2 Cepiring, Kabupaten Kendal lebih cepat menguasai ungkapan-ungkapan salam dalam bahasa Inggris dibandingkan dengan menghafal ungkapan-ungkapan tersebut dari buku teks. (*)