KUDUS, Joglo Jateng – Untuk Kabupaten Kudus saat ini telah memasuki musim kemarau. Berdasarkan penilaian pada website Indeks Kualitas Udara (IQAir), kualitas udara di Kota Kretek saat ini tidak sehat bagi kelompok sensitif atau berstatus orange.
Dari tingkatan kualitas udara berwarna oranye tersebut, diakibatkan adanya polusi udara. Contohnya asap, debu, kendaraan, asap industri, asap kebakaran lahan dan lainnya. Diketahui, IQAir adalah perusahaan teknologi kualitas udara yang berbasis di Swiss.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Ahmad Syaifuddin menyampaikan, kondisi saat ini tengah memasuki musim kemarau panjang. Hal itulah yang membuat polutan bertahan lama diudara. Hingga memunculkan berbagai masalah kesehatan.
“Itu sangat rentan sekali yang bisa mengakibatkan terkena Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) atas. Bisa juga serangan panas. Artinya ketika kita menerima hawa panas dapat dehidrasi. Jadi kayak kurang kesadaran,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, Rabu (6/9/23).
Ia menambahkan, adapun penyakit (ISPA) menyebabkan sakit tenggorokan, hidung tersumbat, radang, bersin, dan batuk. Menurutnya, penyakit tersebut sangat mendominasi di musim kemarau ini. Untuk penyakit lainnya jarang.
“Untuk mengendalikan faktor tersebut tentunya harus memakai masker selalu. Terlebih paling penting pengendalian lingkungan. Bagaimana mencegah debu, polutan itu harus dihindari,” tandasnya.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA hendaknya selalu mengenakan masker saat beraktivitas di manapun. Bahkan tak lupa menjaga kebersihan, dan kurangi aktivitas di tempat yang berpolusi. (cr12/fat)